Dia mempunyai prinsip hidup; "jadilah diri sendiri dan berani."
Lahir dari pasangan Bapak Suharto dan Ibu Ira Asmara. Kak Izhar diasuh dalam lingkungan pendidik, karena kedua orangtuanya adalah seorang guru. Itu sebabnya ada darah "pendidik" dalam jiwanya.
Dalam sebuah wawancara ada sebuah kalimat dilontarkan olehnya, dengan dialek betawi yang kental sekali, "soalnye yang saya pelajarin dari guru ke guru, kalo hanya mengajarkan ilmu, google lebih pintar dari saya, namun saat seorang guru mengajarkan ilmu sekaligus adab, ahlak, dan beretika, google nggak bisa mengajarkan hal tersebut."
Seorang pemuda yang sangat bersahaja. Dia memberikan ilmu tanpa pamrih, dan berharap apa yang sudah dia bagikan dapat bermanfaat untuk semua anak yang mendapatkan ilmu itu.
Tak henti dia menyarankan untuk praktek di rumah, menekuni dengan sepenuh hati, "tanpa niat yang kuat, apapun tak akan bisa mahir. Jangan jadikan gitarnya pajangan aja di rumah, dan dipegang hanya saat di pertemuan!" tegurnya sambil senyum santai, saat dilihatnya, salah satu murid yang sudah lama tak hadir, kembali kesusahan dalam mengikuti praktek finggering di kelas.
Saat ini, Kak Izhar sedang melakukan rekaman untuk solo singlenya, yang berjudul "ANDAI KUBISA". Semua dibuat dan lakukan sendiri, dengan bantuan teman ngejam di Warung Kongkow Ahmad Sanusi atau yang biasa dipanggil Enchan.
Lagu "Andai Kubisa" ini sudah sering dinyanyikan oleh anak-anak bulungan, looh! Untuk menikmatinya, silahkan buka akun instagram  @izharsantuy.
Kak Izhar mulai serius, menekuni dan melangkah mengejar impiannya bersama teman-temannya. Tetap semangat, ya!
Jakarta, 25 Januari 2023.