Mohon tunggu...
Ersalrif Ersalrif
Ersalrif Ersalrif Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Saya seorang single mom, bekerja serabutan. Hobi saya membaca, menulis, melukis dan daur ulang barang bekas. Saya seorang yang introvert, tapi berusaha belajar untuk dua buah hati saya. Menulis adalah sarana healing untuk hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pejuang Rupiah di Parimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta

28 Juli 2022   14:06 Diperbarui: 28 Juli 2022   14:09 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pribadi. Armada Bluebird di pengendapan. Kamis, 27 Juli 2022

Jika mendapat penghasilan sesuai target, yaitu masuk di angka Rp.750.000,- , maka bonus Rp.50.000,- dapat mereka bawa pulang untuk anak istri di rumah.
 

Begitu detil dari penghasilan yang dijabarkan oleh sang pengemudi.


Sedangkan 40% bagian pengemudi itu sudah termasuk pembelian BBM untuk mereka mencari penumpang. Istilahnya modal awal mereka.

Untuk mencapai target setoran, akan sulit sekali bisa dicapai di hari senin dan selasa, yang sangat sepi penumpang. Namun, seperti kata pepatah, rezeki sudah ada yang mengatur, jadi tinggal ikhtiar masing-masing, tentunya juga dukungan doa anak dan istri di rumah.

"Karena itu kami para driver, biasanya menggenjot pemasukan di hari Jum'at itu, Mbak!" ujarnya sambil melambai pada rekannya yang mulai antri menjemput penumpang.

Dok.Pribadi. Para pengemudi beristirahat dan saling berbagi cerita.  Kamis 27 Juli 2022
Dok.Pribadi. Para pengemudi beristirahat dan saling berbagi cerita.  Kamis 27 Juli 2022

Bapak RH juga mengatakan, penumpang ramai itu hanya di hari Jum'at, karena biasanya mereka pulang di hari Jum'at, untuk mengisi weekend bersama keluarga.
Sedangkan Senin-Selasa itu, biasanya sangat sepi sekali sekali.

Bapak RH yang sudah menekuni pekerjaannya, di armada taksi ini sejak 2011 ini juga mengatakan, demi menafkahi keluarganya, beliau rela menginap di pool, untuk meminimalisir pengeluaran transport pribadinya.

"Tinggal di Bogor, kalo pulang pergi setiap hari tekor di transport, Mbak!" ujarnya sambil menghisap rokok, "daripada buat ongkos, mending  buat beli susu anak-anak saya," lanjut lagi sambil memandangi jajaran taksi rekannya.

Pria setengah baya ini, rela menahan rindu pada anak-anaknya, demi memenuhi kewajibannya sebagai kepala keluarga. Biasanya beliau mengirim penghasilannya dengan transfer saja. Pulang ke rumah jika saat hari liburnya tiba.

Dunia transportasi masih cukup banyak peminatnya, apalagi kini geliat perekonomian sudah mulai berjalan normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun