Dakwah bukan hanya soal menyampaikan ajaran, tapi juga soal sejauh mana pesan itu bisa diterima dan dihidupi oleh masyarakat. Dalam perkuliahan Ilmu Dakwah, kelompok 13 mempresentasikan tema yang menarik dan penting "Evaluasi dan Pengembangan Program Dakwah". Tema ini membuka sudut pandang baru bahwa keberhasilan dakwah tidak selalu tentang seberapa banyak orang yang hadir atau seberapa besar antusiasme yang terlihat. Yang lebih penting adalah dampaknya apakah dakwah itu membawa perubahan perilaku, memperkuat akhlak, dan membentuk masyarakat yang lebih baik. Evaluasi menjadi kunci untuk memahami itu semua. Melalui evaluasi, kita bisa tahu apa yang sudah berjalan baik, apa yang perlu diperbaiki, dan ke mana arah dakwah seharusnya dituju selanjutnya.
Mengukur Bukan Menghakimi
Evaluasi dalam dakwah tidak sama seperti mengaudit. Tujuannya bukan untuk mencari kesalahan, tapi untuk meningkatkan kualitas. Kita belajar bahwa indikator keberhasilan dakwah bukan sekadar angka atau statistik, melainkan perubahan nyata dalam Masyarakat baik dalam sikap, pengetahuan agama, maupun harmonisasi sosial.
Salah satu poin menarik dari makalah ini adalah tentang pentingnya mendengarkan umpan balik dari masyarakat. Dakwah yang baik bukan hanya menyampaikan, tapi juga mau mendengar. Ketika mad'u merasa dihargai pendapatnya, akan tumbuh kedekatan dan kepercayaan yang membuat dakwah jadi lebih efektif.
Dakwah Butuh Perencanaan
Dakwah yang kuat lahir dari manajemen yang terencana. Seperti yang disampaikan dalam materi, fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, hingga pengawasan semua perlu dijalankan dengan baik. Monitoring dan evaluasi bukan pelengkap, tapi bagian penting yang tidak bisa dilewatkan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas sumber daya manusia dalam program dakwah. Seorang da'i atau penggerak dakwah tidak hanya butuh pemahaman agama, tapi juga kemampuan komunikasi, kepekaan sosial, dan kesiapan menghadapi dinamika masyarakat. Tanpa pembinaan dan pelatihan yang berkelanjutan, program dakwah bisa kehilangan arah atau berhenti di tengah jalan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI