Mohon tunggu...
Ersa Ghaidsa Tinaya Shofa
Ersa Ghaidsa Tinaya Shofa Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Pengembangan Masyarakat Islam - FDIKOM

Mahasiswa Semester 2, Hobi Badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merancang Dakwah dengan Etika dan Prinsip

20 Juni 2025   09:24 Diperbarui: 20 Juni 2025   09:24 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam salah satu pertemuan kuliah Ilmu Dakwah, kami mempelajari dua hal penting yang sering kali terlupakan dalam praktik dakwah sehari-hari. Prinsip-prinsip dakwah dan bagaimana etika serta semangat (etos) berdakwah diterapkan.

Dari materi yang disampaikan, saya menyadari bahwa menyampaikan kebaikan saja tidak cukup. Cara menyampaikannya pun harus diperhatikan. Dakwah bukan sekadar mengajak atau menyuruh, tapi bagaimana seseorang bisa menjadi perantara pesan agama dengan penuh kelembutan, kesabaran, dan keteladanan.

Prinsip dakwah seperti bil hikmah, mau'izhah hasanah, dan mujadalah billati hiya ahsan tidak hanya teori, tapi harus menjadi bagian dari cara kita berinteraksi dengan orang lain. Pendekatan yang penuh pengertian dan tidak memaksa akan jauh lebih diterima daripada yang hanya mengandalkan argumen keras atau kata-kata tajam.

Selain itu, etika seorang da'i sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dakwah. Ketulusan, rendah hati, sopan santun, dan kejujuran adalah sikap-sikap dasar yang harus dimiliki. Karena dalam banyak kasus, orang tidak hanya melihat apa yang disampaikan, tetapi siapa yang menyampaikannya.

Semangat berdakwah juga tidak bisa setengah-setengah. Etos dakwah mencerminkan sejauh mana seseorang serius dalam menyebarkan kebaikan. Bukan berarti harus selalu berbicara di depan banyak orang, tapi justru dimulai dari hal sederhana menjadi pribadi yang baik di lingkungan sekitar, aktif dalam kegiatan sosial, atau sekadar menjadi pendengar yang baik.

Yang menarik, dakwah masa kini juga ditantang oleh perkembangan zaman. Generasi muda lebih kritis dan tidak bisa didekati dengan cara lama. Maka, dibutuhkan pendekatan yang kreatif, komunikatif, dan tetap mengandung nilai. Dakwah bisa lewat tulisan, media sosial, video pendek, bahkan obrolan santai. Selama niatnya baik dan caranya tepat, itu sudah termasuk bagian dari dakwah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun