Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Belajar

22 Maret 2023   01:48 Diperbarui: 22 Maret 2023   02:51 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bocah kecil menangis di pemakaman, sedih dan kesepian. (Foto: Dreamstime)

Seperti lagu. Demikianlah hidup.

Satu tema bisa hadir dalam beragam judul. Bermacam tempo. Berjuta lirik. Bahkan, satu judul yang sama bisa lahir dalam lagu-lagu berbeda warna, dengan tempo yang tidak sama.

Lagu “Silence Is Golden” adalah contohnya. “Silence Is Golden” bisa dari versi The Tremeloes, bisa dari The Beths.

Meskipun judul lagunya sama dan kedua penyanyinya (The Tremeloes dan The Beths) sama-sama grup band ber-genre rock, setting kedua lagu “Silence Is Golden” itu berbeda satu sama lain.

The Tremeloes adalah grup band dari Inggris yang lahir pada 1958, sedangkan The Beths dari Selandia baru yang lahir pada 2014. The Tremeloes merupakan grup band berpersonel empat orang dan semuanya lelaki, sedangkan The Beths adalah grup band yang terdiri dari perempuan dan laki-laki. Lirik dan pemaknaan "Silence Is Golden" milik mereka juga berbeda.

Hidup adalah proses belajar dengan berjuta-juta tema. Seperti apa temanya, judulnya, liriknya, bahkan temponya, ia adalah maklumat Tuhan Yang Maha Kuasa. Bersandar pada Tuhan membawa ketenteraman. Belajar mengenal Tuhan dan menerima pengajaran berdasarkan Firman-Nya akan memberikan kekuatan dan penghiburan. Kekuatan dari Tuhan akan memampukan kita untuk menangkap setiap nada, beat, dan kata sebagai suatu anugerah.

(Foto: Unsplash)
(Foto: Unsplash)
Tinggal Nama

Semalam, saya kembali ke rumah duka. Lagi, seorang anak muda meninggal dunia. Baru dua dekade usianya. Rupawan parasnya. Tidak ada kata pamit sebelumnya. Minggu siang meninggalkan rumah, sore diberitakan sudah tinggal nama.

Sebuah kecelakaan tunggal merenggut nyawanya. Entah bagaimana persisnya, motor yang dikendarainya menyenggol trotoar. Dia terkapar. Langsung terdiam.

Dua hari sebelumnya, ibu kandungnya cedera. Mengalami kecelakaan. Goresan di dekat pelipisnya masih terlihat, sedikit mencuri pandang dari salah satu sudut perban yang menutupinya. Berkendara motor, dia ingin menghindari diri dari orang lain yang jatuh. Tetapi, dia yang malah tertimpa dan terluka.

Itu kesekian kali, ibu itu mengalami kecelakaan. Dia juga sedang sakit. Kencingnya berdarah. Ginjalnya bermasalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun