Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... ASN Yang Doyan Nulis dan Makan, Penyuluh Hukum Kanwil Kemenkum NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Jika Sampah di Indonesia Bisa Jadi Komoditas Ekspor

4 Oktober 2025   05:32 Diperbarui: 4 Oktober 2025   05:38 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tumpukan sampah plastik. Sumber : karya frimu eugen by canva.com 

Bagaimana jika sampah jadi komoditas ekspor? Jangan pikir itu adalah teori, karena faktanya sampah non organik khususnya sampah plastik justru belakangan viral karena di ekspor dan impor loh. Ga percaya, simak penjelasan berikut ini.

Negara Pengimpor Sampah

Realitanya, sejumlah negara di Asia dan Uni Eropa mengimpor sampah plastik dengan berbagai macam keperluan. India misalnya, mengimpor limbah plastik tertentu untuk diproses menjadi RDF dan juga untuk pirolisis menjadi minyak plastik (plastic-to-fuel). Tak hanya itu, namun juga banyak pabrik semen di India menggunakan RDF dari sampah impor.

Beberapa negara Eropa Timur seperti Polandia dan Rumania bahkan menerima sampah dari Eropa Barat untuk diproses, termasuk insinerasi yang menghasilkan energi listrik/panas. Tak hanya itu, negara seperti Philipina dan Vietnam memanfaatkan limbah plastik untuk membuat kerajinan tangan bernilai tinggi.

Pemanfaatan Sampah Plastik di Indonesia

Sebenarnya di Indonesia sendiri sudah ada banyak komunitas pengrajin yang menggerakkan pemanfaatan sampah plastik yang di daur ulang, kemudian diolah menjadi bahan bakar solar dan kerajinan bernilai tinggi. Sejumlah komunitas dan komunitas non Pemerintah (NGO) juga sudah bergerak dari bertahun-tahun lalu, meskipun dalam skala kecil.

Bahkan penjualan hasil pengolahan ini tidak hanya dijual ke pasar lokal dan nasional, melainkan di eksport ke luar negeri. Kebanyakan dalam bentuk bahan baku plastik yang siap di kreasikan ataupun bahan bakar solar dengan kualitas yang ternyata sangat baik.

Mereka berusaha menggerakkan ekonomi masyarakat kelas bawah melalui pemanfaatan sampah, mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan. Semuanya demi meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari merajalelanya kebiasaan membuang sampah plastik sembarangan, tanpa di kelola dengan benar.

Dampak Sampah Plastik Dan Partisipasi Kita

Padahal dampaknya dapat dirasakan sepanjang tahun, mulai dari polusi udara (gas beracun efek pembusukan sampah), pencemaran air dan lingkungan, pun dengan banjir. Jadi sudah sewajarnya kita semua mulai sadar dan berfikir bagaimana mengatasi sampah plastik yang notabene tidak akan bisa terurai secara alami ini.

Oh ya, sebenarnya kita bisa menunjukkan partisipasi kita dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan akibat banyaknya sampah plastik. Seperti turut mensosialisasikan atau mengkampanyekan program-program dari komunitas yang peduli terhadap keberadaan sampah plastik ini.

Contohnya apabila di tempatmu ada bank sampah, maka bantulah dengan mengabari orang-orang terdekat, saudara, teman atau orang-orang sekitar, bahwa sampah plastik mereka bisa menjadi berharga. Alias bila dikumpulkan dapat ditukar menjadi cuan. Cukup partisipasi kecil namun konsisten. Dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.

Entitas Pengelola Sampah di Indonesia

Berikut ini ada beberapa NGO/perusahaan/Entitas yang ada di Indonesia yang perlu kamu ketahui, dan mungkin bisa kamu bantu sosialisasikan kepada masyarakat. Minimal agar mereka lebih dikenal dan banyak yang akhirnya sadar.

Nama Perusahaan / EntitasLokasiJenis Plastik / FokusProduk / Output

PT Namasindo PlasBandung, Jawa BaratBotol PETBotol baru (rPET), preform, daur ulang kemasanInti Jaya PlasindoBandung, Jawa BaratBotol PETFlakes PET (bahan baku daur ulang)Inocycle Technology Group (INOV)Tangerang, Solo, dllBotol PETSerat polyester daur ulang (Re-PSF) untuk tekstilGet PlasticJakarta & komunitas mitraPlastik campuranBahan bakar cair via pirolisisEcoloop IndonesiaJakarta (platform nasional)PET, HDPE, multilayerAgregator, distribusi ke pabrik daur ulangSustainable Waste Indonesia (SWI)Jakarta & jejaring nasionalPlastik beragamSistem pengumpulan & distribusi ke recyclingBALI PETBali & LombokBotol PETFlakes PET (5--10 ton/hari)Sangkara Waste ManagementBaliPlastik low-value (kresek, sachet, multilayer)Produk kerajinan & furnitur (kursi, meja, dll)Bali Waste Cycle (BWC)Klungkung, BaliPlastik HDPE, plastik campuranPapan daur ulang, souvenir, RDFPT Repal IndonesiaPontianak, Kalimantan BaratPlastik beragamPalet pabrik, produk industriBank Sampah Induk Sumsel + MitraSumatera SelatanPlastik non-B3Souvenir, tas, produk kreatif (UMKM)PT Alba Tridi Recycling PlasticsKendal, Jawa TengahBotol PET48.000 ton/tahun flakes PET untuk industriGTM -- Geo Trash ManagementLombok, NTBPlastik non-recyclableSolar/dexlite via pirolisis (1--20 ton/hari target)

Salah satu yang unik di sini adalah GTM Lombok (Geo Trash Management). Karena GTM lebih fokus pada plastik non-recyclable yang biasanya tidak bisa masuk industri daur ulang biasa. Jadi tidak seperti perusahaan pada umumnya. 

Nah, dalam artikel saya berikutnya, saya akan membagikan sejumlah program kegiatan yang bisa kalian tiru/inisiasi untuk diterapkan di daerah kalian masing-masing. Tentunya berdasarkan program kegiatan yang sebentar lagi akan saya ikuti.

Ditunggu juga informasi-informasi dari kalian yang ada di grup ini dalam rangka terus mendorong penanganan sampah plastik yang lebih maksimal. Bersihkan bumi dari sampah plastik, Zero Waste Zero Illness.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun