Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Good Looking atau Good Skill and Competency Dulu?

1 Desember 2024   08:09 Diperbarui: 1 Desember 2024   08:19 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Good Looking atau Good Skill and Competency dulu nih? Itulah kira-kira yang terbesit di kepala saya membaca topik pilihan kompasiana ini, Job fair tiap minggu. Setelah sekian lama tidak menulis, dan pas lagi kangen nulis ketemu yang relate.

Anyway, jika bicara apa yang bikin struggle anak-anak muda yang sudah lulus baik SMK maupun selesai kuliah, pastilah sama. Urusan cari kerja dan dapat penghasilan supaya bisa mandiri. Begitulah kira-kira gambaran kasarnya menurut saya. Namun kadang antara otak kami dengan perekrut atau perusahaan yang membuka lowongan tidak selalu sama.

Karena memang faktanya pencari kerja tujuan utamanya ya mencari kerja, berbeda dengan perusahaan atau perekrut yang mencari pekerja dengan sejumlah tujuan. Lalu kira-kira manakah yang lebih utama, Good looking atau good skill and Competency dulu, jika dilihat dari maraknya pencari kerja saat ini, yang katanya mendapat persyaratan yang kurang masuk akal.

Persyaratan Lamaran Kerja di Indonesia Yang Agak Kurang Masuk Akal

Saya sering membaca di berbagai media, baik postingan maupun kolom komentar terkait dengan persyaratan lamaran kerja di Indonesia yang agak kurang masuk akal. Adapun beberapa hal yang sering dikeluhkan adalah persyaratan dengan contoh sebagai berikut :

1. Meminta Pengalaman untuk Posisi Entry-Level

Banyak perusahaan meminta pengalaman kerja 1-2 tahun untuk posisi entry-level, padahal posisi ini seharusnya ditujukan untuk fresh graduate. Hal ini tentunya membuat lulusan baru kesulitan masuk ke dunia kerja karena belum memiliki pengalaman. Ibarat kata nih, anak masuk sekolah supaya belajar baca, tapi syaratnya harus bisa baca dulu.

2. Membatasi Usia Secara Tidak Relevan

Ini yang paling sering menuai kritik keras dari para pelamar kerja, "Maksimal usia 25 tahun untuk posisi administratif." Masalahnya: Banyak pekerjaan yang sebenarnya tidak memerlukan batasan usia tertentu, tetapi tetap diberlakukan. 

Secara logika, Ini dapat menghambat orang yang kompeten namun berusia di atas batas tersebut. Padahal experince tak kalah pentingnya juga.

3. Syarat Penampilan Fisik

Kemudian seperti judul saya di atas, Good Looking dengan contoh persyaratannya "Tinggi badan minimal 160 cm untuk wanita dan 170 cm untuk pria.". Realitanya, Syarat ini sering muncul pada pekerjaan yang sebenarnya tidak memerlukan atribut fisik, seperti pekerjaan administratif atau Accounting.

4. Meminta Berkas Berlebihan

Berkas yang diminta kadang berlebihan seperti KK, SKCK, atau dokumen lainnya dalam tahap awal seleksi. Masalahnya: Banyak dokumen ini tidak langsung relevan dengan posisi yang dilamar dan hanya menambah pekerjaan administratif bagi pelamar.

5. Tes Psikologi yang Terlalu Rumit

Tak jarang, posisi yang dilamar tak relevan dengan tes level ini, namun Beberapa perusahaan memberikan justru memberikan tes psikologi atau tes tertulis yang berlebihan untuk posisi yang sebenarnya tidak memerlukan evaluasi mendalam.

Pentingnya Skill dan Kompetensi 

Supaya tidak timpang, kita bahas juga apa sih pentingnya skill dan kompetensi dalam upaya melamar kerja ini. Minimal kita maju dengan percaya diri ya saat melamar kerja. Skill menunjukkan apa yang Anda bisa lakukan, sementara kompetensi menunjukkan bagaimana Anda melakukannya secara efektif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun