Akhir Hidup dalam Kesederhanaan
Setelah lengser, Sultan Hasanuddin memilih hidup dalam kesederhanaan namun tetap menjadi figur spiritual yang dihormati masyarakat. Ia wafat pada 12 Juni 1670 dalam usia 39 tahun, dan dimakamkan di kompleks pemakaman raja-raja Gowa di Katangka, Makassar.
Warisan perjuangan Sultan Hasanuddin melampaui batas wilayah dan waktu. Pada 1973, pemerintah Indonesia secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional. Namanya kini diabadikan dalam berbagai institusi penting, seperti Universitas Hasanuddin dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Keteladanan Seorang Pemimpin Muslim
Sultan Hasanuddin bukan sekadar pemimpin kerajaan. Ia adalah tokoh Islam yang menjadikan keberanian, keadilan, dan martabat sebagai fondasi dalam menghadapi penjajahan. Julukan "Ayam Jantan dari Timur" adalah simbol keteguhan hati seorang pemimpin Muslim dalam mempertahankan marwah umat dan bangsanya.
Semangat perjuangannya menjadi inspirasi abadi bagi generasi masa kini untuk mencintai tanah air, menegakkan keadilan, dan menjaga nilai-nilai luhur keislaman dalam kehidupan berbangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
