Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mereka adalah Guruku

25 November 2022   08:05 Diperbarui: 25 November 2022   08:05 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hari Guru Nasional (Sumber gambar: pikiran-rakyat.com)

Dalam benak guru, bahwa mereka berprofesi pendidik yang menggiring dirinya untuk lebih melatih dirinya dengan cara menulis. Satu kesyukuran apabila guru tanpa berpikir ingin merahi ketenaran atau mencari dan memperluas pengaruh. Kata lain, betapun berat tanggunjawab guru terhadap peserta didiknya. Guru mendidik dirinya dan dunia di luar dirinya, dari satu tulisan ke tulisan lain.

Guru publik dalam pemikiran dan kehidupan melalui tulisan untuk menghubungkan dirinya dengan dunia luar, dalam kegilaan yang terputus-putus. 

Rangkaian kata demi kata dalam tulisan yang ditulis guru tidak bergantung pada satu orang atau lebih peserta didik dari satu atau dua kelas, tetapi dunia luar yang akan merasakan didikan dari guru yang dalam menulis. Di luar diri mereka, para muridnya turut melibatkan untuk menulis dan berbicara tentang guru.

Siapa guru menginspirasi Anda? Apa pandangan Anda mengenai guru idola? Cemerlang? Baik? Disiplin? Ataukah lucu? Profesor dan yang bukan terangkum diri mereka dalam guru-guru menginspirasi atau idola menjadi topik “Guruku Luar Biasa Bagiku” dan “Guruku Pembebasku.”

Beberapa peserta didik telah menceritakan pencapaian untuk menciptakan dunia baru dari guru-guru hebat. Mereka menjadi pendidik sekaligus sahabat. 

Guru kami menciptakan dunia di luar dirinya. Karena guru, peserta didik tidak melupakan mata pelajaran matematika dan bahasa, fisika dan geografi, astronomi dan sosiologi. 

Apa yang mesti kita kenang dari guru-guru adalah pergolakan kehidupan dan bagaimana menantang pemikiran melebihi dunia yang mereka geluti.

Guru sejati tidak harus memaksakan dirinya untuk melanglang buanakan tulisannya di jurnal ilmiah, media cetak, media online dan sebagainya. Penghormatan dan kenangan atas guru hebat bukan karena karya tulisnya, memberi ujian tertulis yang tidak sulit jawabannya, berbagi cerita dan melucu sehingga setiap anak didiknya menyenangi dan mengidolakannya. Saya tidak sedang mengkhayal, karena ada guru yang mampu menerangi pemikiran dalam kegelapan dunia.

Guru yang mengeluarkan kami dari kekusutan dan mencairkan ingatan kami dari kebekuan berpikir. Tidak lebih dari itu, jejak-jejak teladan, ide, dan pemikiran yang ditinggalkan oleh guru tidak bisa dipisahkan dengan karya tulisnya, ditata ulang kalimat dan proposisinya sendiri.

Dunia yang berubah cepat di tengah kisah para guru bergelut suka cita dan berselang seling dengan duka cita. Suka cita guru berhamparan bukan karena mereka mampu membawakan mata pelajaran fisika, kimia, kalkulus, aljabar, biologi, dan bidang ilmu pengetahuan eksak lainnya secara piawai. Bukan pula karena kemampuan guru kita untuk menghadirkan presiden, menteri, pejabat negara lainnya, pengusaha, pilot, akuntan, dokter, politisi, tentara, polisi, dan sebagainya.

Guru melahirkan sang pemikir bebas, intelektual yang turun dan berada di tengah massa dan ilmuan jenius yang mengabdi pada tugas kemanusiaan melampaui ruang kelas yang penuh teori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun