Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengantar Diskursus tentang Rasa Tembakau Rokok

5 November 2022   13:55 Diperbarui: 5 November 2022   16:11 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tembakau rokok (Sumber gambar : tribunnews.com)

Rasa yang nikmat dari tembakau rokok memang berbeda-beda dari setiap orang. Ia acapkali bergantung pada ide dan indera pengecapnya melalui pengetahuan kita.

Sebagaimana yang lain dalam bentuk padat, setiap kemasan bungkusan diupayakan menarik, sekalipun dari tembakau rokok bukanlah eksistensi dirinya. 

Apapun bentuk dan sumbernya, rasa atau selera dalam kenikmatan merokok tembakau secara konstan akan menandakan, bahwa ia sesungguhnya bagian dari tanda alam. 

Tetapi, seseorang tidak mampu untuk menggambarkan bagaimana kenikmatan saat merokok.

Sebagaimana tanda-tanda bahasa dari mana datangnya, seorang perokok tembakau didukung dengan lapisan rasa yang nikmat darinya telah menyediakan satu atau lebih tawaran tertulis bagi petualangannya, persis kata-kata yang mengembara. 

Pilihan pada tembakau rokok menelusuri sela-sela udara yang diitari asap, dari kedalaman selera ke permukaan batang rokok akan menjadi multiplisitas rasa yang dimaterialisasi melalui kemasan bungkusan, dimana ia meninggalkan satu atau lebih tanda dan jejak dalam petualangannya.

Wujud yang diharapkan menjadi jalinan rasa tidak terkira, seperti melayang-melayang tanpa substansi atau esensi merupakan bagian dari tanda-tanda menyerupai energi selera otomatis yang bersifat abstrak. 

Di balik wujud tembakau rokok bukanlah substansi atau esensi, melainkan rasa. Rasa yang berlipat ganda dalam wujud nyata melebihi permukaan batang rokok yang terbuat dari tembakau.

Seluruh tanda yang melingkupinya atau seluruh aroma yang melekat darinya, maka tidak satupun yang memiripinya, tanda-tanda bahasa mereka tidak mengenal hari bahkan status, tetapi mengisap tembakau diisterahatkan. 

Kita mencoba untuk melihat fenomena dari orang-orang desa mengisap tembakau sambil duduk santai di tanah pertaniannya; mereka semuanya tidak terkubur rasa atau selera merokok dalam keseluruhan dunia yang tidak dibebani. 

Pada suatu ketika, kita berbicara tentang tembakau rokok dan perokok yang dialami oleh mereka dari orang-orang desa nampaknya lebih sehat dan kuat dibandingkan orang-orang kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun