Mohon tunggu...
Erli Nur Muawanah
Erli Nur Muawanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Jurusan Akuntansi (2020-287) FEB UMM

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bekali Diri dengan Kemampuan Teknologi dan Soft Skill yang Krusial

24 Juni 2021   13:52 Diperbarui: 24 Juni 2021   14:05 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
benefits.bankmandiri.co.id

Dengan gencarnya perubahan lini kehidupan menjadi serba digital, bukan tidak mungkin robot akan menggantikan pekerjaan manusia.Akan tetapi dominasi robot tidak akan terjadi di semua sektor.Robot masih belum mampu mengambil alih pekerjaan yang berhubungan dengan interaksi manusia dan juga pengetahuan.Oleh karena itu perusahaan perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang andal agar tetap mencapai kesuksesan.Karyawan sebaiknya didorong untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya mengenai teknologi.

Karena tenaga kerja yang mampu mengaplikasikan dan mengontrol teknologi di masa kinilah yang mampu terus bergerak maju.Hal ini pun didukung oleh pemerintah yang berencana merombak kurikulum pendidikan di Indonesia sebagai salah satu strategi menghadapi revolusi industri 4.0.Nantinya pendidikan Indonesia lebih menekankan pada Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics (STEAM), serta meningkatkan kualitas sekolah kejuruan.

  • Penggunaan Teknologi Digital

Seperti yang diharapkan pemerintah, perusahaan mampu menggunakan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, software berbasis cloud, dan Augmented Reality.Ini sebagai perwujudan dari tiga solusi pintar dalam menghadapi revolusi industri 4.0, smart foundation, smart process, dan smart connectivity.

Perusahaan harus mempunya strategi untuk membangun pondasi IT yang cerdas, membangun proses IT yang cerdas dan membangun sistem konektivitas IT yang cerdas.Jika keseluruhan ini berhasil dilakukan maka akan sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi kerja di dalam perusahaan.Bahkan dengan penerapan teknologi ini perusahaan pun akan mampu menghemat biaya sekitar 12-15%.

  • Harmonisasi Aturan & Kebijakan

Dalam sebuah perusahaan ada banyak proses yang dilalui untuk akhirnya menghasilkan sebuah produk.Dan dalam setiap proses ini ada aturan dan kebijakannya sendiri.Baik yang ditujukan untuk barang dan jasa yang di produksi tersebut, karyawan, manajemen maupun pemangku jabatan.Diperlukan harmonisasi dalam pembuatan dan pengaplikasian aturan dan kebijakan tersebut agar tidak menjadi bumerang bagi perusahaan sendiri.

Hal ini penting terutama dalam penerapan strategi menghadapi revolusi industri 4.0.Aturan dan kebijakan dalam suplai bahan baku, perlindungan karyawan, pembagian kerja, persaingan bisnis, dan masih banyak lagi harus dibuat dengan jelas agar tidak merugikan salah satu pihak.Selain di dalam perusahaan, pemerintah pun ikut membantu dengan melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya saing industri dan memastikan koordinasi yang baik dengan pembuat kebijakan.

  • Menarik Minat Investor Asing

Sebuah bisnis memerlukan investor sebagai penunjang pengembangan perusahaan.Layaknya bisnis yang masih baru, perusahaan yang sedang memasuki era industri 4.0 juga membutuhkan investor untuk membantu.Tidak hanya dari segi materil, investor ini juga dapat dimanfaatkan untuk transfer teknologi.Khususnya investor asing yang sebagian besar telah menjalani perubahan revolusi jauh sebelum perusahaan lokal mengenalnya.

Kehadiran investor asing ini sangat membantu negara berkembang seperti Indonesia yang masih lebih sedikit penerapan teknologinya.Untuk meningkatkan investasi, pemerintah Indonesia pun akan secara aktif melibatkan perusahaan manufaktur global.Pemerintah nantinya memilih 100 perusahaan manufaktur teratas dunia sebagai kandidat utama dan menawarkan insentif menarik.Jalan lain yang ditempuh adalah berdialog dengan pemerintah asing untuk kolaborasi tingkat nasional.Upaya ini diharapkan berpengaruh terhadap proses transformasi kegiatan ekonomi industri di Indonesia.

  • Perluas Jaringan Bisnis

Upaya perluasan jaringan bisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara.Tidak hanya membidik investor tetapi juga konsumen.Perluas jaringan perusahaan di kalangan konsumen dengan menyediakan produk yang berkualitas serta layanan yang memuaskan.Dengan kepuasan yang diperoleh, bukan tidak mungkin konsumen itu sendiri yang menjadi pembuka jalan perusahaan Anda dikenal oleh banyak pihak.

Dibantu juga dengan melakukan promosi bisnis dan mendekatkan diri pada konsumen yang menjadi solusi paling ampuh untuk mempertahankan konsumen.Karena jika konsumen telah percaya pada perusahaan Anda, perubahan pola maupun metode konsumsi sebagai akibat revolusi industri pun tidak akan berpengaruh terlalu banyak kepada mereka.

Itulah tadi beberapa strategi menghadapi revolusi industri 4.0 yang dapat dilakukan perusahaan. Intinya adalah perusahaan harus mampu menciptakan iklim inovasi tetap berjalan. Karena perusahaan yang terus berinovasi akan menemukan cara bagaimana agar terus relevan dan memimpin persaingan di era revolusi industri 4.0 ini.Selain beberapa poin di atas, satu hal penting lain yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan untuk tetap bertahan adalah administrasi dan keuangan.Di era revolusi industri 4.0, sistem pengaturan administrasi dan keuangan juga turut berubah. Karena perusahaan harus sudah meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun