Mohon tunggu...
Erlangga Wijaya
Erlangga Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis muda yang aktif di media sosial

Muda, Karya dan Kaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aplikasi Terbaru GreatEdu, Bantu Guru Tambah Penghasilan Baru

12 Januari 2020   12:22 Diperbarui: 12 Januari 2020   12:35 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membicarakan masalah  kesejahteraan guru, tentu bisa dikaitkan dengan berbagai aspek, seperti sejahtera dalam nilai kekayaan, sejahtera dalam nilai kemewahan, sejahtera dalam keilmuan, dan lain sebagainya. 

Secara umum, sejahtera bisa diartikan sebagai berkecukupan. Namun dalam bahasan kali ini, makna sejahtera dapat diartikan kepada kesejahteraan materi atau nilai kekayaan. Kita sering mendengar pertanyaan, seperti mengapa seorang guru belum sejahtera? adalah pertanyaan yang umum untuk ditanyakan. Dalam bahasan ini, tentu dirasa perlu untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai kadar sejahtera bagi seorang guru.

Seorang guru, yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan sudah sewajarnya berpenghasilan yang cukup. Dengan tercukupinya keperluan dapur seorang guru, maka diharapkan akan lebih baik pula kualitas yang diberikannya terhadap profesi yang diembannya. 

Maksudnya adalah bilamana guru mempunyai kemampuan finansial untuk membiayai kebutuhan dasar (basic need), maka tentu fokus terhadap pembelajaran yang diajarkannyapun akan lebih membaik. Dengan ini, pengabdian untuk profesinya akan diharapkan lebih baik dan lebih fokus.

Saat ini penulis memang belum menemukan bagaimana kadar kesejahteraan bagi seorang guru, dan mungkin setiap profesi juga tidak ditentukan kadar kesejahteraannya. Namun faktanya di lapangan, banyak sekali para guru yang mengeluh dan belum merasakan kesejahteraan meski sudah puluhan tahun mendalami profesinya. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rasyidi, menyatakan hingga kini banyak problematika kesejahteraan guru yang belum terpecahkan. Terutama, masih ada sekitar satu juta guru yang hidup di bawah sejahtera.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Dalam peringatan hari guru tahun 2019 lalu, fadli Fadli menyatakan Indonesia sedang mengalami darurat guru. Data Kemdikbud menyebutkan bahwa guru PNS hanya berjumlah 1,3 juta orang, sementara kebutuhan guru mencapai 2,1 juta. Ia juga mengatakan kekurangan coba ditutupi dengan guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). 

Sementara sebanyak 746.121 guru coba dipenuhi oleh pemerintah melalui guru honorer. Namun disinilah letak masalahnya, banyak guru honorer di Indonesia yang berada jauh dibawah kesejahteraan. Publik sempat dikejutkan dengan kabar seorang guru di Pandeglang dengan honor hanya Rp 350 ribu per bulan. Menyedihkannya lagi, pahlawan tanpa tanda jasa itu terpaksa tinggal di toilet sekolah.

Kondisi demikian seharusnya tidak bisa dibiarkan berlangsung lebih lama. Tetapi, tampaknya pemerintah belum juga menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kesejahteraan guru ini. Berbagai cara seperti sertifikasi dan tunjangan sudah dilakukan, tetapi tetap saja masalah kesejahteraan belum terpecahkan. 

Namun saat ini, dengan kemajuan teknologi para guru yang memiliki bakat untuk mengajar tidak lagi perlu khawatir. Para guru tidak lagi harus menjadikan gaji dari sekolah sebagai satu-satunya sumber penghasilan. Kini Para guru bisa dengan mudah mencari murid untuk diberikan les privat yang tentunya bakal menerima bayaran. Dengan bantuan aplikasi GreatEdu yang tersedia di Playstore dan Apsstore, guru bisa mendaftarkan diri jadi tutor dan nantinya para calon murid bisa menemukannya.

Para murid yang mencari guru melalui layanan GreatPrivat di aplikasi GreatEdu, akan dapat menghubungi guru serta membuat jadwal dan lokasi bertemu. Dengan begitu para guru bisa menambah penghasilan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh guru tersebut perjamnya. Katakanlah seorang tutor menarifkan sebesar Rp 150 ribu untuk satu jam pelajaran. 

Jika satu bulan bisa empat kali pertemuan maka tutor tersebut sudah bisa menghasilkan Rp 600 ribu hanya satu jam permingunya. Ini baru dari satu murid, bisa dibayangkan jika seorang tutor memiliki empat sampai dengan lima murid perminggunya. Secara otomatis akan dapat menambah penghasilan dua sampai dengan tiga juta perbulannya. Jadi, tidak perlu khawatir lagi dengan kesejahteraan dan penghasilan seorang guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun