Mohon tunggu...
Muhammad Rizqi Erlangga
Muhammad Rizqi Erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang tertarik dengan perkembangan digital

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Agentic AI: Potensi Otonomi, Manfaat Inovatif, dan Tntangan Etis

12 Oktober 2025   14:53 Diperbarui: 12 Oktober 2025   14:53 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Agentic AI, atau kecerdasan buatan otonom, menunjukkan perkembangan penting dalam dunia teknologi cerdas, di mana sistem AI tidak lagi hanya menuruti perintah secara pasif, tetapi juga dapat bertindak sendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. ini mencakup AI yang mampu membuat keputusan secara langsung, serta menyesuaikan diri dengan perubahan situasi tanpa perlu campur tangan manusia secara terus-menerus. Contohnya, agen semacam ini diterapkan dalam berbagai aplikasi sehari-hari, mulai dari asisten virtual, chatbot layanan pelanggan, dan lain-lain yang dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. Kekuatan utama dari Agentic AI terletak pada penggabungan model bahasa yang kompleks dengan perangkat eksternal, yang memungkinkan penyelesaian masalah rumit lewat langkah-langkah bertahap. Dengan cara ini, teknologi ini memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi di banyak bidang, termasuk kesehatan, transportasi, dan pendidikan, dengan mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dan mempercepat proses inovasi.

Namun, terdapat sejumlah tantangan etis dan teknis yang harus dihadapi di balik manfaat Agentic AI. Salah satu masalah utama adalah adanya kemungkinan "ketidaksesuaian tujuan," di mana agen otonom mungkin melaksanakan subtugas yang memberikan keuntungan lokal tetapi berdampak buruk secara keseluruhan. Di samping itu, tingkat otonomi yang tinggi juga menambah risiko keamanan, seperti serangan siber atau keputusan yang memihak. Untuk mengatasi isu ini, para pengembang perlu menerapkan prinsip-prinsip seperti transparansi dalam algoritma, mekanisme pengawasan oleh manusia, dan standar etika yang bersifat internasional. Pada akhirnya, keberhasilan Agentic AI berkaitan dengan menemukan keseimbangan antara otonomi dan kontrol, memastikan bahwa agen-agen ini bukan hanya efisien, tetapi juga aman dan mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun