Penulis : Erisca Aulia Rosid, S.Pd
Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 4 Pelepat Ilir
Cerita praktik baik, atau dalam istilah asing disebut juga dengan best practise yang akan saya sampaikan disini merupakan hasil praktik pada kegiatan PPL PPG Daljab K2 2022 di LPTK Universitas  Ahmad Dahlan Prodi Bimbingan Konseling. Untuk insatansi praktik PPL yang saya lakukan yaitu di SMP Negeri 4 Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinis Jambi.
 Topik masalah dalam konseling individual ini yaitu "Mengatasi Prokrastinasi Akademik". Tujuan yang ingin dicapai pada praktik konseling ini ada tiga, pengenalan, akomodasi dan tindakan. pada tahap pengenalan konseli diharapkan dapat mendiagnosis dampak dari kebiasaan menunda mengerjakan tugas , untuk akomodasi konseli diharapkan mampu memilih beberapa cara mengatasi kebiasaan menunda mengerjakan tugas, dan tindakannya berupa kemampuan konseli dalam  merancang langkah-langkah untuk memanajemen waktu dalam mengerjakan tugas.
situasi atau kondisi yang menjadi latar belakang masalah prokrastinasi akademik iniÂ
Didasarkan pada hasil asesmen dan laporan wali kelas konseli berinisial JS adalah yang paling sering terlambat dalam mengumpulkan tugas dibandingkan dengan teman-teman sekelasnya. Dari observasi, wawancara dan penelusuran yang saya lakukan terhadap konseli melalui wali kelas, teman, dan konseli sendiri alasan konseli sering menunda mengerjakan tugas karena :
- Saat malam hari konseli sering lelah dan ketiduran lebih awal sehingga tugas maupun PR tidak sempat dikerjakan
- Sering lupa kapan waktu pengumpulan tugas
- Saat waktu senggang lebih sering digunakan untuk mengunggah foto produk jualan daripada menyiapkan tugas yang akan dikumpul
Kondisi ini disebabkan karena konseli berjualan online skincare dan baju remaja. Setiap pulang sekolah selalu mengantarkan pesanan pelanggannya dengan cara delivery hingga sore menjelang magrib.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena dari hasil observasi menunjukkan bahwa banyak siswa yang mengalami permasalahan prokrastinasi akademik, yang disebabkan karena ketidakmampuan konseli atau peseerta didik dalam memanajemen dirinya terutama dalam hal mengatur waktu. Sehingga melalui melalui hasil praktik ini diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru BK yang menghadapi permasalahan serupa.
Namun demikian, dalam setiap masalah atau konseling pasti ada tantangan, pada permasalahan ini yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut jika dilihatÂ
Dari hasil identifikasi melalui observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran, wali kelas dan orangtua melalui home visit yang telah dilakukan sebelumnya dan saat proses konseling, yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu :
- Orangtua jarang mengingatkan karena Ayah konseli kerja di pabrik sawit dari pagi hingga sore, sementara ibunya berjualan sayur keliling.
- Konseli kesulitan mengatur waktu antara mengantarkan pesanan pelanggan online shop nya dengan mengerjakan tugas
- Konseli memiliki karakter yang lembut dan sedikit sensitif.
selanjutnya, langkah-langkah yang diambil untukÂ