Untuk berangkat, kami memutuskan naik kendaraan. Hanya saja jaraknya jadi lebih jauh yaitu 45 - 60 menit. Apalagi harus melewati jalanan yang cukup menantang adrenalin.Â
Salut banget sama Baraya Travel yang punya armada tangguh. Dibawa ke pelosok desa dengan jalanan terjal tidak ada drama mogok. Driver juga sabar banget, harus berjuang melawan jalanan rusak.Â
Tidak salah jelajah Kuningan ditemani Baraya Travel. Apalagi sekarang punya armada baru yang nyaman untuk penumpang.Â
Baraya Travel juga akan ulang tahun yang ke-20. Akan ada berbagai promo fantastis untuk kamu yang mau melakukan perjalanan ke luar kota. Seperti Jakarta-Bandung.Â
Btw, Gua Karangkancana ini terdapat beberapa Gua dengan cerita masing-masing. Seperti Gua yang kami susuri, yaitu Gus Kandang Hayam.Â
Dulunya itu, ada banyak ayam dan menjadi alarm alam untuk membangunkan warga Dusun Indrakila. Lokasinya juga dekat dengan perkampungan warga.Â
Tidak jauh dari Gua Kandang Hayam, ada Gua Arjuna Mintu Raga. Hanya saja memang kami tidak sempat berkunjung karena berkejaran dengan waktu harus kembali ke Jakarta.Â
Gua Arjuna Mintu Raga sendiri tempat pertapaan Arjuna. Di dekat sana juga ada Gua Arjuna Sastra Bahu yang merupakan ayahanda dari Arjuna.Â
Jika perjalanan dilanjut, naik ke atas ada Gua Karang Nang Neng Nong. Cerita yang beredar, sering terdengar suara gamelan. Lalu, ada Gua Karang Nangtung.Â
Aku pernah panjat tebing bareng anak-anak mapala semasa kuliah di Gua Karang Nangtung. Selebihnya ada Gua Patapaan Munding, Gua Leutik, Gua Kabayan, dan masih banyak lagi.Â
Gua Karangkancana menarik untuk dikunjungi, karena memiliki cerita legenda, nilai sejarah, dan menyaksikan kemegahan proses alam. Pengunjung dapat menyaksikan stalaktit yang masih meneteskan air.Â