Mohon tunggu...
Erina Nur Azilla
Erina Nur Azilla Mohon Tunggu... Lainnya - Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN UNEJ Maksimalkan Peran Orangtua dan Kelompok Belajar saat Pandemi Covid-19

7 Juli 2020   00:17 Diperbarui: 7 Juli 2020   00:41 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kesempatan KKN UNEJ Back to Village yang dilaksanakan terhitung mulai dari tanggal 1 Juli-14 Agustus 2020, KKN Universitas Jember kali ini dijalankan berbeda dari periode-periode sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan adanya wabah covid-19 yang melanda ke lebih dari 183 negara termasuk di Indonesia sendiri. 

Tidak dapat dipungkiri, wabah dari covid-19 ini telah berdampak buruk bagi seluruh sektor mulai dari sektor industri, jasa, perdagangan, pariwisata, pendidikan, dan lainnya serta telah menewaskan lebih dari 11 juta orang di seluruh negara belahan dunia. Bahkan WHO sendiri telah menetapkan covid-19 sebagai pandemic global. 

Pemerintah Indonesia Presiden Joko Widodo melakukan upaya pemutusan rantai penularan covid-19 dengan menghimbau warga Indonesia agar menjalankan kerja dari rumah, sekolah dari rumah, dan ibadah dari rumah (Kompas, 15/3/2020). 

Sehingga menanggapi hal tersebut, pihak dari kampus Universitas Jember tetap menjalankan program KKN tematik namun dilaksanakan secara mandiri di desa sendiri-sendiri atau KKN pulang kampung. 

Dengan adanya KKN Back to Village kali ini yang dilakukan di Lingkungan Gondang Legi RT 2 RW 8 Kelurahan Sutojayan Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar, diharapkan sebagai mahasiswa saya dapat berkontribusi besar dengan melakukan pengabdian ke masyarakat dengan membantu memperbaiki, membangun, meningkatkan, dan mengembangkan berbagai sektor yang telah terdampak covid-19 dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Seperti yang diketahui, akibat dari adanya virus pandemi corona yang melanda Indonesia sejak bulan Maret 2020 serta adanya himbauan dari pemerintah terkait kebijakan study from home, maka proses belajar mengajar harus dilakukan dari rumah untuk semua jenjang sekolah. 

Guna mendukung proses pembelajaran secara online, pemerintah pun juga menyediakan berbagai platform online yang dapat diakses secara cuma-cuma, diantaranya rumah belajar. Platform pendidikan berbasis teknologi pun tersedia banyak guna mendukung pembelajaran online diantaranya quipper school, ruang guru, zenius, duolingo, google for education, dan masih banyak lagi.

Namun kenyataannya, setelah saya melakukan survey terkait sistem pembelajaran online di lokasi KKN, sejauh ini proses belajar mengajar yang dilakukan secara online untuk siswa jenjang Sekolah Dasar hanya melalui grup whatsapp saja. Target sasaran pada KKN saya kali ini melakukan proses pembelajaran hanya berdasarkan materi yang diberikan oleh guru melalui grup whatsapp yang beranggotakan orang tua siswa. Pengumpulan tugas pun juga hanya dilakukan dengan di dokumentasikan melalui foto atau video yang dikirim ke grup whatsapp.

Dalam pelaksanaannya, tidak semua pelaksanaan sistem pembelajaran secara online dapat berjalan dengan lancar dan maksimal. Berdasarkan hasil survey yang saya lakukan dengan melakukan wawancara kepada beberapa orang tua siswa Sekolah Dasar di Kelurahan Sutojayan, orang tua siswa menganggap bahwa sebenarnya dengan dilakukannya sekolah secara online orang tua merasa terlalu sulit untuk mendampingi proses belajar anak karena rata-rata mereka tidak sepenuhnya dapat mengoperasikan teknologi utamanya dalam akses materi online melalui platform online. Pelaksanaan sekolah online pun membutuhkan jaringan internet yang stabil dan biaya pembelian kuota internet agar dapat mengakses internet. Selain itu, orang tua siswa juga beranggapan bahwa tenaga pengajar di Sekolah Dasar juga tidak sepenuhnya dapat memberikan materi yang maksimal dan hanya selalu memberikan tugas tanpa penjelasan materi secara mendalam. Hal tersebut berdampak pada kurangnya materi yang diperoleh siswa selama study from home serta di sisi lain siswa juga lebih memilih menggunakan waktunya untuk bermain gadget daripada memilih belajar apalagi jika hanya pemberian tugas saja tanpa inovasi pembelajaran yang menarik. Sehingga dalam hal ini, peranan orang tua sangat diperlukan dalam mengontrol dan memonitoring pembelajaran anak utamanya penggunaan dan pengetahuan tentang teknologi

Berdasarkan permasalahan yang dialami target sasaran, maka pada KKN tematik kali ini dengan tema "Program Inovasi Pendidikan Anak Sekolah Saat Covid-19" saya membuat program kerja KKN yang akan dijalankan selama 45 hari yaitu optimalisasi peranan orang tua dalam mendukung pembelajaran anak melalui penggunaan platform pendidikan berbasis teknologi dan kelompok belajar ditengah pandemi covid-19. Seperti yang diketahui, peranan orang tua sebagai guru dirumah bagi anak-anaknya serta sebagai kunci keberhasilan pembelajaran anak sangat diperlukan dalam mendukung serta memonitoring proses pembelajaran anak selama sekolah daring khususnya bagi anak jenjang Sekolah Dasar.

Pengenalan beragam platform online seperti google for education, zoom, zenius, rumah belajar, kepada orangtua diharapkan dapat membantu memaksimalkan anak dalam memperoleh materi tambahan selain dari yang diberikan oleh guru. Di sisi lain, dengan pengenalan berbagai platform online kepada orang tua juga akan sangat membantu orangtua meningkatkan pengetahuan apabila anak membutuhkan bantuan materi sekolah yang kurang dipahami akibat berkurangnya interaksi tatap muka siswa dengan guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun