Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Mengulik Fenomena Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Malioboro sampai Alun-alun Utara

12 Desember 2017   22:48 Diperbarui: 13 Desember 2017   15:37 1779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

LATAR BELAKANG MASALAH

Ketika Anda mendengar kata Yogyakarta, Anda akan berpikir tentang keunikan budaya jawa yang masih kental. Yogyakarta juga dikenal sebagai Kota Pelajar karena banyak terdapat Universitas ternama. Hal inilah yang membuat kota ini memiliki jumlah mahasiswa yang besar, yang berasal tidak hanya dari area Jawa tetapi juga dari luar Jawa dan Yogyakarta juga terkenal dengan destinasi wisatanya, ada beberapa tempat wisata yang menarik di Yogyakarta.  

Salah satu destinasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah jalan malioboro yang banyak pedagang aneka ragam barang yang ditawarkan kepada pengunjung seperti makanan dan souvenir. Banyak wisatawan yang ingin mengabadikan momendan sekedar bersantai di persimpangan titik nol km.


Dengan banyaknya wisatawan hal ini menimbulkan beberapa masalah sosial. Hal ini dipandang oleh sebagian masyarakat sebagai kondisi yang tidak diharapkan. Dapat dilihat bahwa sekarang hampir tidak ada ruang kosong di kota ini. Tak pelak ini menambahkan kepadatan kota Yogyakarta. Pertumbuhan penduduk Yogyakarta semakin banyak dan menimbulkan masalah baru yaitu adanya kemacetan di berbagai sudut jalannya. 

Sebagai contoh kemacetan yang terjadi pada titik nol km yang terjadi pada waktu sore hingga malam hari dimana bertepatan dengan waktu pulang kerja dan jumlah wisatawan yang menumpuk. Hal ini menjadi penyebab tersendatnya lalulintas. 

Permasalahan ini adalah masalah lama yang hingga saat ini belum dapat ditemukan solusi yang tepat. Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa desain komunikasi visual yang merupakan agen of change sangat berperan penting dalam usaha memberikan solusi dalam memecahkan masalah-masalah sosial. Untuk menanggulangi kemacetan di yogyakarta yang semakin meningkat setiap waktu dan memberikan solusi-solusi agar kemacetan tersebut berkurang.


LANDASAN TEORI      

Menurut minor dan moen (2002 , p. 282) gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu.

Awan (2006) menyebutkan, bahwa gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.

Alfred Sitorus(ketua koalisi pejalan kaki dalam berita liputan 6 senin, 21 agustus 2017) beranggapan bahwa masyarakat tidak memiliki pilihan dalam mobilitas sehingga mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi yang menjadi lifestyle masyarakat indonesia.

Sehubungan dengan teori tersebut masyarakat indonesia mengalokasikan waktunya dengan sesimple mungkin dalam artian mereka tidak ingin membuang-buang waktu untuk menunggu kendaraan umum. Dan kebanyakan dari mereka berfikiran bahwa selagi perekonomian mereka dirasa cukup untuk membeli kendaraan pribadi, mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi yang dianggap lebih nyaman serta mobilitasnya tidak terbatas bagi mereka. Ditambah lagi lifestyle masyarakat indonesia yang terlalu memikirkan gengsi dibandingkan kebutuhannya.

SUMBANGAN BAGI ILMU DKV

Desain komunikasi visual sebagai sarana informasi dan instruksi yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala. Contohnya peta, diagram, simbol dan petunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat dan alam bentuk yang dapat dimengerti dan di presentasikan secara logis dan konsisten simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat umum harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Dalam bentuk desain poster, banner, spanduk, brosur dan sebagainya.

Dalam dunia DKV Kemacetan dapat dimanfaatkan bagi seorang desainer. Saat macet merupakan kesempatan yang berperan besar dalam mengkomunikasikan pesan. Masyarakat berhenti dan berjalan perlahan, saat inilah orang berhenti dan memperhatikan sekitar, termasuk banner, poster dan spanduk.

PEMBAHASAN
Deskripsi

Sekarang ini kemacetan di Yogyakarta semakin meningkat. Salah satu faktor yang menyebabkan kemacetan tersebut yaitu dikarenakan Yogyakarta merupakan salah satu tujuan wisata yang pengunjungnya cukup banyak. Tempat yang cukup ramai dan sering dikunjungi oleh wisatawan adalah sekitar malioboro sampai alun alun utara.
Survei kemacetan Minggu, 4 Desember 2017  pukul 17.00 s/d 20.00 WIB di jalan malioboro ke alun - alun utara.  Kemacetan di temukan di jalan malioboro sebelum KM nol, di perempatan KM nol dan di jalan alun - alun utara arah ke KM nol. 

Penyebab kemacetan di jalan malioboro yaitu populasi kendaraan yang melintasi tidak sebanding dengan luas jalan dan diperparah oleh taksi yang berhenti untuk menaik turunkan penumpang. Selain itu kuantitas wisatawan pejalan kaki yang modar-mandir untuk menyebrang cukup banyak jadi semakin menghambat kelancaran lalu lintas di jalan tersebut.


Kemacetan di jalan KM nol disebabkan karena salah satu lampu lalu lintas  mengalami kerusakan. Lampu hijau dan lampu merah hidup bersamaan, hal ini membingungkan para pengguna jalan. Banyak pengendara yang terus berjalan karena lampu yang tidak jelas. Dari arah lain, kendaraan terus berjalan karena lampunya hijau. Hal ini menyebabkan kendaraan melaju dari dua arah yang menyebabkan keramaian dan kemacetan.


Kemudian untuk kemacetan di sekitar alun-alun utara disebabkan karena bersamaan dengan adanya acara sekaten.  Luas jalan berkurang separuh bagian karena di gunakan sebagai lahan parkir, dan banyak pengunjung yang berlalulalang.


Kami juga melakukan wawancara kepada salah satu pedagang ronde di sekitaran nol km, yang benama mas Suryo. Ia berpendapat bahwa kemacetan yang terjadi disebabkan oleh naiknya volume kendaraan pribadi. Selain itu pemerintah tidak membatasi jumlah volume kendaraan pribadi dan membuat kendaraan umum yang tadinya digunakan untuk menanggulangi kemacetan akan tetapi malah berdampak sebaliknya. Karena, masyarakat merasa tidak nyaman menaiki kendaraan umum tersebut.
Dari berbagai sisi penglihatan negatif dari kemacetan, beberapa oknum juga dapat mengambil keuntungan dari kemacetan tersebut. Ada beberapa spg rokok dengan merk tertentu berpromosi di sela-sela kemacetan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan survei yang kami lakukan memberikan saran dan kesimpulan sebagai berikut :

Masyarakat diharapkan lebih memperhatikan kondisi lalu lintas bersama demi perbaikan masalah kemacetan. 

Pemerintah atau pihak yang menangani lalu lintas diharapkan dapat menyediakan fasilitas lalu lintas yang layak untuk para pengguna jalan. Agar tidak terjadi masalah di lalu lintas. 

Masyarakat diharapkan dapat memahami dan mengerti kondisi sekitar, dengan menggunakan kendaraan umum dan fasilitas transportasi untuk mengurangi kemacetan.

Semoga makalah ini dapat memberi solusi dan dipertimbangkan untuk menjadi lebih baik.


WEBTOGRAFI 

http://pujisetriya.blogspot.co.id/2012/12/sosiologi-gaya-hidup.html?m

https://m.liputan6.com/amp/3065784/benarkah-malas-jalan-kaki-jadi-gaya-hidup-orang-jakarta

http://ylxchandra.blogspot.co.id/2013/01/dampak-kemacetan-kemacetan-lalu-lintas.html?m

Disusun oleh : Kelompok Maju tak Kentang

Erika Fatikhasari (1612435024)
Ashr Lian Alviani (1612412024)
Nur Praditya W  (1612433024)
Marina Masud M  (1612420024)
Andrawan Adhitya N  (1612419024)
Viona Firadilla (1612418024)
Dwi Anggoro Anggi  (1612429024)
I Kadek Fajar B  (1612408024)
Tantriono Sasongko  (1612425024)
Akhmad Nabil Afif  (1612404024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun