Mohon tunggu...
erika avalokita
erika avalokita Mohon Tunggu... -

suka nulis dan silat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yuk, Menjadi Pribadi Cerdas dalam Menyebarkan Informasi

11 Januari 2017   21:16 Diperbarui: 11 Januari 2017   21:37 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerdas Dunia Maya - panduankomputer.net

Mungkin kita masih ingat, ketika media sosial mengunggah sebuah foto anak-anak yang bertaruh nyawa, ketika melewati sebuah jembatan di sungai Ciberang, Banten. Anak-anak SD, SMP, setiap hari harus melewati jembatan yang nyaris putus untuk pergi ke sekolah. Sesaat setelah foto itu muncul, semua media mainstream di dalam negeri dan luar negeri ikut memberitakannya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pemerintah lokal kemudian membuatkan jembatan untuk anak-anak. Kini, anak-anak bisa berangkat sekolah dengan aman, tanpa harus takut terpeleset ketika melintas di jembatan.

Aktifitas mengunggah foto anak-anak yang menyeberangi jembatan tersebut, merupakan salah satu contoh menyebarkan informasi positif. Kenapa? Pengunggah foto tentu berharap ada pemerintah segera membangun jembatan bagi masyarakat sekitar. Dan hal itu terbukti. Ada juga sebagian dari masyarakat yang suka menyebarkan informasi yang inspiraitf. Perilaku menyebar informasi ini terjadi di hampir setiap generasi saat ini. Apalagi hal ini ditunjung dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat. Bahkan, media sosial bisa lebih cepat menginformasikan sebuah peristiwa dari pada media mainstream.

Semangat menyebarkan informasi dengan tujuan positif inilah, sepertinya yang patut terus ditularkan saat ini. Kenapa? Karena akhir-akhir ini peredaran berita pals uterus meningkat. Bahkan di beberapa daerah masyarakatnya terprovokasi, dan memicu terjadinya konflik. Dalam ajang pilkada kali ini, berita bohong semakin masif beredar di media sosial dan media online yang terus bermunculan. Kominfo pun terus melakukan pemblokiran, untuk meminimalisir dampak dari peredaran berita bohong ini.  Tidak hanya itu, pemerintah juga mewacanakan membentuk badan siber nasional.

Kedepannya, berita bohong diharapkan tidak lagi bermunculan. Khususnya informasi-informasi yang disusupi sentimen keagamaan, seperti yang sering dilakukan kelompok radikal dan teroris. Mereka seringkali menyebarkan berita yang tidak benar, untuk membentuk opini di masyarakat. Misalnya, orang yang berbeda agama dianggap kafir dan harus diperangi. Padahal, tidak ada satupun agama di dunia ini yang mengajarkan kebencian terhadap agama lain. Tidak ada satupun agama yang menyarankan umatnya, untuk saling berbuat kekerasan demi berjuang di jalan Tuhan. Sekali lagi tidak ada.

Mulai saat ini, mari terus menyebarkan kebaikan. Tuliskan pesan damai dalam status kamu, tuliskan opini yang mendamaikan, atau sebarkan informasi yang merukunkan bukan memecah belah. Jangan biarkan dunia maya dan dunia nyata, dipenuhi dengan informasi sesat, yang bisa menyesatkan semua orang. Sebaliknya, penuhilah dunia ini dengan pesan damai yang bisa menyejukkan bagi siapa saja. Jadilah pribadi yang cerdas, dalam menyebarkan setiap informasi. Jika kamu menemukan informasi yang sifatnya provokatif, dan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan, tidak perlu disebarluaskan. BUatlah argumen damai, untuk mengkounter informasi sesat yang telah terlanjur beredar. Menjadi pribadi yang cerdas, tidak hanya dilakukan ketika memilih informasi. Menjadi pribadi yang cerdas, juga harus dilakukan dalam menyebarkan informasi.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun