Terkadang sebagai orang tua, tanpa sadar kita melontarkan ucapan-ucapan yang justru bisa membuat mental anak menjadi rusak. Ucapan yang terkadang seolah 'biasa' bagi kita, bisa menjadi boomerang yang berbahaya dalam penerapan pola parenting. Anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan keras kepala.
Ungkapan destruktif juga bisa merusak psikologis Anak, menimbulkan sakit hati yang akan terus diingatnya hingga dewasa. Hanya sepersekian detik kita mengucapkannya, namun dampak yang ditimbulkan mengendap begitu lama.
Dilansir dari harianjurnal.com kesehatan mental Anak dibangun dalam keluarga melalui kebiasaan yang dilakukan secara berulang oleh orangtua ataupun anggota keluarga yang nantinya akan menentukan perilaku seorang Anak.
Salah satu perilaku Anak ditentukan dari kebiasaan gaya komunikasi orangtua pada Anak. Seperti bagaimana Orang Tua mengungkapkan kalimat kalimat untuk mendisiplinkan perilaku Anak.
Oleh sebab itu, gaya komunikasi yang baik dalam keluarga sejak dini, memiliki peranan penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas baik di masa depan.
Lalu, kalimat Destruktif apa saja yang harus kita hindari? Dan bagaiman cara yang tepat untuk menyampaikannya? Berikut kita simak!
1. Kalimat yang Mengerdilkan masalah Anak:
Destruktif:
"Jangan nangis Gini aja Kok Takut!"
"Itu bukan masalah besar, ngapain sedih?"
Seharusnya:
"Adik Takut banget ya? Sini peluk...."
"Kamu Sedih ya? .... cerita sini sama Bunda?"
2. Kalimat yang Membebani si Kecil dengan ekspektasi:
Destruktif:
"Kamu bikin ibu capek terus, dikit-dikit berantakin rumah!"