Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Perlukah Bullying Dimaklumi?

26 November 2022   06:24 Diperbarui: 26 November 2022   06:28 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bullying (sumber:pixabay.com)

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dijadikan acuan untuk mengatasi anak yang melakukan perundungan: 

1. Resolusi Konflik 

Resolusi konflik merupakan pendekatan yang tujuannya untuk menyelesaikan masalah secara sehat. Sebagai orang tua kita perlu melakukan pendekatan dengan anak, mencari tahu alasan anak membully temannya atau bersikap kasar pada temannya. Tunjukkan empati kita pada korban bullying. Tekankan pada anak bahwa apapun alasannya perundungan sangat tidak dibolehkan, karena bisa merugikan mental dan fisik orang lain.

2. Berikan Pandangan Dengan Bertukar posisi

Berikan pandangan pada anak, bagaimana perasaannya jika ia yang dibully oleh temannya. Berikan gambaran yang detail bagaimana perasaan menjadi korban bullying. Anda juga bisa menunjukkan beberapa contoh kasus bullying yang pernah terjadi untuk menggugah rasa empatinya terhadap korban.  

3.  Ajarkan keterampilan sosial

Adanya tekanan atau rasa ingin diterima (konformitas) oleh orang-orang kelompoknya juga merupakan salah satu penyebab seseorang melakukan bullying. Perasaan ingin mendominasi dan diperhatikan oleh teman-teman sebaya yang membuatnya memiliki kecenderungan ingin terlihat menonjol. Pemikiran seperti ini perlu diubah dengan cara berdialog dengan anak. Tekankan padanya bahwa ia tak boleh membully hanya karena ingin diakui. Ajarkan juga ia keterampilan sosial yang baik agar ia tahu caranya bersosialisasi dengan baik. 

4. Pelaku Korban Bullying Berasal dari Kehidupan Keras

Sebagian orang yang melakukan bullying merupakan korban dari berbagai aspek hidup yang keras. Pola asuh orang tua yang salah, korban kekerasan saudara atau bahkan pengaruh dari lingkungan sekitar, tontonan maupun games yang biasa dimainkan bisa menjadi faktor pemicu. Solusi terbaik adalah dengan mengevaluasi diri, sebagai orang tua belum terlambat untuk memberikan contoh yang baik agar si anak menyadari, bahwa kekerasan tidak menjadi solusi untuk setiap permasalahan.  

5. Berikan Sanksi Lebih Tegas

Jika sudah dilakukan pendekatan dan ternyata si anak masih mengulangi kesalahannya, maka berikanlah sanksi yang lebih tegas tanpa adanya kekerasan fisik. Contoh sederhananya adalah memberinya 'Fase Hukuman' sampai ia menyesali dan merubah perilaku buruknya. Fase Hukuman yang dimaksud bisa dengan mengurangi jatah uang sakunya, tidak membolehkannya bermain gadget, ataupun sanksi lain yang dianggap sesuai dengan bentuk kesalahannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun