Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penghuni Rumah Tua

17 November 2022   22:10 Diperbarui: 19 Maret 2023   14:55 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Makasih ya Pak...."

"Sama-sama Neng!" Setelah selesai melakukan transaksi, sopir taksi itu pun meninggalkanku.

***

Dihadapanku nampak berdiri bangunan rumah yang cukup besar, namun catnya sudah usang. Lampu dirumah itu nampak redup. Dihalamannya terdapat banyak pepohonan rimbun. Rumah tua yang tidak terawat dengan baik, sehingga terlihat seram dari luar.

Sedikit rasa takut menyergap pikiranku. Tapi segera kualihkan, mengingat tujuan awalku untuk bisa segera lulus dan wisuda!

Yuk semangat Yuk! bisiku dalam hati.

Aku pun melangkah mendekati pagar. Ku tekan bel rumahnya beberapa kali, namun tampak hening. Aku memastikan kembali alamat rumah pak Ridwan di chat yang dikirimkan oleh Fathir teman kampusku. Dia adalah satu-satunya mahasiswa yang pernah berkunjung ke rumah Pak Ridwan. 

Di Chat tertulis Perum Kencana Nomor 5. Aku melihat nomor rumah yang tertera ditembok depan rumah Tua itu. Perum Kencana Nomor 5. Alamat yang sama dengan yang dikirim Fathir.  

'Ehm, tapi kenapa keliatan sepi kayak nggak ada penghuninya ya'

Sebenarnya Aku bisa saja menanyakan langsung alamat rumahnya ke Pak Ridwan, namun beliau adalah dosen yang terkenal tegas dan tidak suka berbasa-basi. Bahkan saat beliau membuat janji temu, beliau hanya bicara singkat "Nanti sore ke rumah bapak!" tanpa menyebutkan alamat rumahnya dimana. Sehingga terpaksa aku mencari info dari teman-teman kampus.

Aku pun mencoba mengetuk-ngetuk pagar rumah itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun