Mohon tunggu...
E
E Mohon Tunggu... Editor - Aku Papua

I'm Papuan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

ULMWP, Jawaban Penderitaan dan Sejarah Perjuangan Bangsa Papua

22 Juni 2018   10:07 Diperbarui: 25 Juni 2018   17:50 3872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

Pada tahun 1965 serangan dilakukan di Biak dipimpin oleh Awom persaudara yaitu Melkianus Awom dan Nataniel Awom. Pada tahun 1968 Jan Pieter Karma dan pasukanya menyerang pos-pos militer Indonesia di Biak Utara. Dalam bulan Februari hingga Agustus 1969 perang besar-besaran di Paniai.

Perang ini didukung oleh para Donowi seperti Otto Dogopia, Dumapi Motte, Karel Madai, serta seluruh anggota polisi pribumi seperti Senen Motte, Mapia Motte, Cosmos Pigay, Thomas Douw, mantan KPS Tigi Wamafma dan kepala Dandis Enarotali H. Mabrisau dan wakil ketua DPRD Paniai David Pegey. Gerakan ini berkat peranan Karel Gobay dan Zakeus Pakage, dua elit terdidik Papua dari Paniai.

Karel Gobay kemudian menjadi Bupati Paniai dan selama masa jabatannya berhasil menanamkan ideologi nasionalisme kemerdekaan Papua Barat mulai dari Paniai hingga Jayawijaya. Pada tanggal 21 Juli 1969 terjadi serangan di Piramid, Lembah Balim.

(Baca ini: Sejarah Perjuangan Papua Merdeka)

Serangan-serangan sayap milter dari Organisasi Papua Merdeka dalam periode ini bersamaan dengan gelombang demonstrasi dan protes Invansi Indonesia dan proses rekayasa PEPERA di seluruh kota-kota di Papua. Ortis Zonz dan UNTEA tidak berdaya untuk mengatur invansi dan ambisi-ambisi Indonesia. Pasukan keamanan PBB dari negara-negara Asia menjadi tumbul dan melayani keinginan Indonesia.

Pengawas gencatan senjata PBB adalah Jenderal Indar. J. Rikhiye, seorang India dan pasukan perdamaian PBB 1.500 orang dari Pakistan. Pasukan ini diberi nama United Nations Security Force. Pasukan perdamaian ini gagal menghentikan serangan militer Indonesia, dan mereka melayani ambisi Indonesia aneksasi Papua Barat, karena sentimen dengan penjajahan negara-negara barat di Asia dan sentimen kesamaan ras.

Dengan demikian Organisasi Papua Merdeka dipimpin oleh Terianus Aronggear dan sayap militer dipimpin oleh Ferry Awom yang dibentuk tahun 1964 di Manokwari. Sayap militer merupakan tranformasi dari Papua Vrijwilligers Korps, tentara sukarelawan Papua Barat yang dibentuk tahun 1960.

Deklarasi Victoria

Dari berbagai proses itu mengantarkan para pemimpin Papua mempersiapkan beberapa syarat negara yang belum terpenuhi sebelumnya. Di mana pada masa ini dilengkapi undang-undang dasar negara, teks proklamsi dan susunan pemerintahan secara lengkap. Setelah disiapkan, mereka memproklamasikan negara Papua Barat pada tanggal 1 Juli 1971 di Victoria, dekat kampung Waris di daerah perbatasan. Proklamasi ini dibacakan oleh Brigadir Zeth Jafet Rumkorem dan didampingi tuan Jakob Pray selaku ketua senat, Dorinus Maury menteri kesehatan, dan Philemon Yerisotouw kepala staf Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.

Dalam teks proklamasi ini secara tegas mengatakan tekad kemerdekaan dan kedaulatan, ditetapkan batas geografi dari Sorong sampai Merauke. Hat itu sebagaimana termuat dalam naskah proklamsi itu sebagai berikut:

Proklamasi Kepada rakyat Papua sekalian, dari Numbay sampai dengan Merauke dari Sorong sampai Baliem (pegunungan Bintang) dan dari Biak sampai Pulau Andi: Dengan berkat dan pertolongan Tuhan kami mendapatkan kesempatan hari ini menyampaikan kepada kamu sekalian berdasarkan keinginan luhur bangsa Papua, bahwa bangsa dan tanah Papua hari ini 1 Juli 1971, menjadi satu bangsa dan satu tanah air yang merdeka dan berdaulat penuh. Kirannya Tuhan menyertai kita dan dengan ini dunia menjadi maklum, bahwa keinginan luhur bangsa Papua untuk merdeka atas tanah airnya Papua Barat telah menjadi nyata

Setelah diproklamasikan dilengkapi dengan supra-struktur dan inf-struktur negara sebagai perangkat mutlak suatu negara berdaulat. Di mana pada tanggal 5 February 1971 dilengkapi The Provisional Government of Republik of West Papua. Dengan susunan anggota kabinet, senat, undang-undang dasar, lagu kebangsaan Hai Tanahku Papua, lambang negara dengan semboyan “one people one soul”. Di mana seperangkat negara ini yang belum sempat dilengkapi pada tanggal 1 Desember 1961 di Holandia.

Dalam proklamasi ini dipisahkan secara tegas struktur pemerintahan dan struktur pertahanan keamanan. Di mana Organisasi Papua Merdeka sebagai organisasi pemerintahan dalam negeri dan diplomasi internasional untuk mencari dukungan negara lain. Sedang pertahanan dan keamanan adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) sebagai pagar dan pungkung pertahanan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun