Mohon tunggu...
Ridone Peradaizu
Ridone Peradaizu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

MKB

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Di Indonesia, Pemerintah Seperti Mengajarkan Korupsi Pada Anak

24 Maret 2015   11:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:08 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mungkin kita tahu UN. ya UN..., UN adalah singkatan dari Ujian Nasional, dimana UN adalah sebagai standar untuk kelulusan yang penilaianya dinilai dari satu arah saja tanpa melihat keberainan, kecerdasan, kejujuran dlsb.

Dan saya sendiri merasakan UN sebanyak 3 kali. Saat SD, SMP, dan SMK. Ya normal lah.., hehehe

Yang saya rasakan waktu pertama kali itu waktu SD, sangat grogi dibuatnya. Bagaikan bertemu dengan mahluk ghaib disiang hari. Yah namanya pertamakali dan saat bego-begonya.

Namun saat SMP dan SMK saat gw udah rada pinter dan gak bego-bego amat yang saya rasakan adalah sebaliknya. Dan mirisnya lagi diberita banyak kecurangan dimana-mana. ya, kecurangan, ditiap sekolah.

Dan gw pun merasakanya..., merasakan apa yang saya tulis diatas.

Tapi apakah kecurangan itu inisiatif dari pihak sekolah-sekolah?

Jawabanya "TIDAK".  "

Kecurangan saat UN itu adalah kecurangan yang sistemik." - Prof. Dr. Ing. Fahmi Amhar


Ya, sistemik.

Guru sekolah melakukan kecurangan karena disuruh pejabat daerah setempat, dan gurupun tak ingin anak-anaknya gak lulus. Pejabat daerah pun tak ingin didaerahnya ada yang gak lulus, dan pejabatpun disuruh dinas pendidikan untuk melakukan praktik kecurangan tersebut karena dinas pendidikan gak ingin kehilangan jabatanya gara-gara adanya siswa-siswa yang gak lulus. Semuanya karena keterpaksaan. Dan siswanyapun terpaksa juga melakukan praktik tersebut (ya, ingin lulus lah).

Dan nyatanya UN adalah proyek yang besar. Menghabiskan dana yang besar. Namun nyatanya, Saat menjelang UN banyak ketidak siapan yang terjadi, mulai dari kertas soal yang belum disebar, cacat dlsb. Dan bahkan ada juga yang berjualan Kunci Jawaban. Kok aneh ada kunci jawaban? Siapa yang nyebar? Dinas atau pemenang tender? ah, entah lah...,

Ya, itulah pendidikan dinegri ini. Wajar bila banyak kalangan terpelajar (Merasakan bangku sekolahan) tapi sikapnya kayak anak kurang ajar. Dan wajar juga jika mental orang indonesia adalah tukang bohong. Ya, tukang bohong. Mulai dari hal yang kecil sampai yang besar. Dan wajar juga jika pejabat-pejabatnya korupsi, karena kebohongan ini sudah turun temurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun