Mohon tunggu...
Eria Dianta Permana Putri
Eria Dianta Permana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Rakor Pengendalian Inflasi Minggu Ke-1 Bulan Ramadhan, Kemendagri Peringatkan Daerah Inflasi Tinggi

26 Maret 2024   22:00 Diperbarui: 26 Maret 2024   22:03 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Inspektur Jendral (Irjen) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, pada Rakor Pengendalian Inflasi (13/3/ 2024) mengingatkan sepuluh Pemda ditingkat provinsi dan kabupaten/kota adanya tingkat inflasi yang tinggi, dan dihimbau untuk segera melakukan langkah-langkah pengendalian. 

Sepuluh provinsi yang dimaksut adalah Papua Selatan 4,61%, Gorontalo 3,73%, Papua Tengah 3,72%, Bengkulu 3,68%, Papua Barat 3,61%, Sulawesi Utara 3,55%, Sulawesi Tengah 3,37%, Sumatera Barat 3,32%, Kalimantan Timur 3,28%, lampung 3,28%, dan jambi 3,19%. Kabupaten, yaitu Minahasa Selatan 6,06%, Minahasa Utara 5,90%, Toli Toli 5,78%, Pasaman Barat 5,52%, Wajo 5,48%, Gorontalo 5,31%, Rembang 4,93%, Halmahera Tengah 4,68%, Kampar 4,63%, dan Muara Enim 4,63%. Kota, yaitu Baobao 3,58%,  Bekasi 3,47%, Bengkulu 3,42%, Probolinggo 3,22%, Balikpapan 3,22%, Jambi 3,15%, Bogor 3,10%, Sibolga 3,06%, Kupang 3,06%, dan Samarinda 3,04%.

Irjen Kemendagri meminta agar provinsi dan kab/kota yg dibawah persentase inflasi nasional (2,75%) dapat mempertahankan tingkat inflasi di daerahnya, sedangkan untuk provinsi dan kab/kota yg diatas persentase inflasi nasional diminta meneliti dan mengkoordinasikan kembali dimana letak hambatan yang menyebabkan inflasi tinggi.

Langkah-langkah pengendalian inflasi sebelumnya telah disinggung Irjen Kemendagri pada Rakor Pengendalian Inflasi sebelumnya, yaitu perlu dilakukannya pemantauan lapangan oleh Kepala Daerah untuk mengetahui laju perkembangan harga yang terjadi di pasaran. 

Selain itu, disampaikan pula terdapat beberapa langkah untuk mengendalikan tingkat harga yang beredar di kalangan masyarakat daerah, diantaranya yaitu, mengadakan operasi pasar murah, melakukan sidak ke pasar dan distributor, menggalakkan kegiatan menanam, serta melakukan kerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk memenuhi pasokan.

Sebagian besar andil inflasi disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yaitu 0,29% per Februari 2024 dengan beras sebagai komoditas yg paling banyak menyumbang andil inflasi. Sebagai pemasok utama kebutuhan beras di Indonesia, Perum Bulog menyampaikan beberapa upayanya guna menekan tingkat inflasi dan menjaga ketersediaan bahan pangan pada masing masing wilayah di Indonesia, diantaranya yaitu:

  • Menjaga jumlah stok cadangan beras pemerintah cukup dan tersebar sesuai kebutuhan diseluruh Indonesia
  • Menjaga stok komoditas pangan lain (tepung terigu, minyak goreng, daging sapi, gula pasir, telur, daging kerbau)
  • Melanjutkan dan mempercepat penyaluran bantuan pangan
  • Melanjutkan penyaluran beras sphp bersubsidi
  • Kerjasama dengan pemda melalui program gerakan pangan murah (GPM)
  • Melanjutkan pelaksanaan bulog siaga (aksi jaga harga)
  • Melakukan monitoring dan update kondisi pasar

Menanggapi pelaksanaan operasi pasar murah, Tomsi Tohir, menyatakann bahwa masih banyak daerah yang belum melaporkan telah melaksanakan operasi pasar murah. Sehingga, Tomsi Tohir mengingatkan Bulog untuk jemput bola agar berkoordinasi dengan kepala daerah. Tomsi Tohir juga memperingatkan kepala daerah untuk mengecek kembali apakah daerah yang dipimpin telah benar benar melakukan operasi pasar murah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun