Di negara kita masih banyak jumlah penduduk kurang gizi ( malnutrisi ). Lebih dari satu tahun terakir covid-19 menyebabkan rendahnya kuantitas dan kualitas bahan pangan yang dikonsumsi yang dikonsumsi oleh penduduk. Sehingga untuk mengurangi dampak dari persoalan tersebut pemerintah memulainyaa dari tingkat konsumsi keluarga.Â
Apabila keluarga menerapkan sistem manajemen ketahanan pangan dengan baik, maka indikator nilai gizi yang diperoleh akan meningkat.Â
Beberapa contoh strategi yang diterapkan untuk melakukan upaya menstabilkan ketahanan pangan diantaranya yaitu dalam sistem pertanian dikebun sendiri. Kegiatan tersebut dapat membantu menstabilkan kondisi ketersediaan pangan ditengah kondisi pandemi covid-19.Â
Ketersediaan pangan melalui jalur konsumsi rumah tangga banyak terjadi perubahan pola akibat kebijakan physical distance.Â
Pasokan jalur pola mobilitas menuju pasar modern maupun berbasis online semakin meningkat. Banyak terjadi transaksi konsumsi menggeser pola transaksi manual ke platform digital atau online.Â
Pemerintah memastikan ketersediaan jumlah bahan pangan yang stabil dimasa pandemi seperti ini merupakan tugas utama dalam menjaga ketahanan pangan dinegara.memastikan ketersediaan bahan bahan pangan serta memantau kondisi mobilitas pasar yang dapat dijangkau oleh masyarakat.Â
Pemerintah membentuk program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan yang berkualitas. Badan ketahanan pangan melalui Pusat Penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan berupaya meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga serta mendukung program pemerintah dalam penanganan penurunan stunting.Â
Kegiatan ini sebagai penghasil pangan dalam rangka memenuhi pangan dan gizi rumah tangga serta berorientasi pada mobilitas pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.