Sejak ditunjuk menjadi pelatih kepala Persipura Jayapura pada bulan Desember lalu untuk menggantikan Tony Ho, beban berat sudah langsung dipikul oleh Ricardo Salampessy.Â
Pelatih 39 tahun itu bakal memikul beban berat tim berjuluk Mutiara Hitam yakni harus lolos babak play-off degradasi Pegadaian Liga 2 musim 2023/2024.
Tantangan perdana pelatih asal Maluku ini yakni melawan tim tamu Persekat Tegal pada 7 Januari mendatang di Stadion Mandala, Jayapura pada laga perdana Grup D dabak play-off degradasi.
Persipura yang bergabung di Grup D bersama Persekat Tegal, Kalteng Putra dan PSCS Cilacap bakal melakoni pertandingan di babak play-off degradasi dimainkan dengan sistem double round robin, dimana setiap klub akan memainkan dua pertandingan melawan setiap klub lainnya di grup masing-masing berdasarkan jadwal pertandingan yang sudah ditetapkan.Â
Jika Persipura tergelincir sedikit saja maka otomatis bakal degradasi ke Liga 3, karena peringkat 1 dan 2 setiap grup tetap bertahan di Pegadaian Liga 2 musim 2024-2025. Sedangkan peringkat 3 dan 4 setiap grup harus degradasi ke Liga 3.
Ini menjadi beban tersendiri bagi Ricardo Salampessy. Apakah dirinya mampu mengembalikan kejayaan Persipura kala dirinya masih berseragam Merah Hitam yang mampu mengantarkan 3 gelar Liga Super Indonesia (2008/2009, 2010/2011 dan 2013) sekaligus ke Jayapura, ataukah tak mampu membuat banyak di babak play-off degradasi.
Sebelum ditunjuk menjadi pelatih kepala Persipura, Ricardo Salampessy menunggangi tim sepak bola putra Pra PON Papua dan dirinya berhasil mengantarkan tim Pra PON Papua lolos ke PON Aceh-Sumut 2023.
