Performa playmaker Persipura Jayapura menjadi titik perhatian dari sejumlah pihak terlebih pada pelatih dan manajemen.
Mengapa tidak, beberapa playmaker milik Persipura Jayapura belum tampil maksimal, bahkan playmaker asal Papua yang masih muda Todd Ferre pun mendapat hukuman larangan bermain sepakbola di Indonesia selama setahun akibat sedikit kenakalannya yang dinilai memukul wasit.
Satu lagi rekrutan terakhir Persipura Jayapura di bursa transfer awal musim ini ialah Hedipo Gustavo yang mengisi sebagai playmaker tidak menunjukkan kualitas terbaiknya bahkan ia selalu diberikan kesempatan penuh bermain namun belum bisa menyatu dengan permainan Persipura Jayapura.
Hedipo Gustavo bahkan terlihat sangat lemah dalam melindungi bola dari musuhnya bahkan sangat mudah kehilangan bola. Hal ini membuat permainan Persipura Jayapura di putaran pertama nampak jelas dibangun serangan hanya lewat sis sayap.
Penampilan buruk Hedipo Gustavo juga menjadi biang kerok performa tim kebanggaan masyarakat Papua yang terlihat buruk diputaran pertama BRI Liga 1 Indonesia.
Hal ini membuat manajemen Persipura bersama coach Alfredo Vera bergerak cepat untuk mencari playmaker yang kreatif dalam membangun serangan bahkan bisa membuat banyak peluang bahkan bisa memberikan banyak assist kepada pemain lain.
Mengingat waktu setiap tim-tim liga Indonesia untuk merekrut pemain akan ditutup pada tanggal 10 Januari mendatang, membuat manajemen Persipura Jayapura bergerak untuk merekrut pemain.
Untuk menjawab kekurangan playmaker, manajemen beserta coach Alfredo Vera ingin memulangkan sang legenda Persipura Jayapura Zah Rahan.
Bahkan ketua umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano tetap ngotot ingin memulangkan mantan playmaker andalannya Zah Rahan Kranggar.
Pihaknya juga tidak menepis kedekatan dengan mantan jenderal lapangan tengah Persipura belakangan ini.
"Kami usahakan Zah Rahan untuk mengisi slot  pemain tengah, tapi lihat dulu kondisi kesehatannya. Kalau masih bisa pergerakannya, kita rekrut," pungkas Ketua Umum Persipura itu.