Gemar catur dan mengoleksi papan/bidak catur. Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016. Setelah menyatakan pensiun dini, hari-hari diisi dengan membaca, menulis, mengajar, dan bersosialisasi. Menulis adalah nafas kehidupan, sehingga baru akan berhenti menulis saat tidak ada lagi kehidupan. Bermimpi melahirkan para jurnalis/penulis kreatif yang andal. Saat ini mengelola portal UGC politik https://PepNews.com dan portal UGC bahasa Sunda http://Nyunda.id Mengajar ilmu menulis baik offline di dalam dan luar negeri maupun mengajar online di Arkademi.com.
Christopher Reinhart adalah peneliti bidang sejarah kolonial wilayah Asia Tenggara dan Indonesia. Ia merupakan peneliti pada School of Humanities, Nanyang Techological University (NTU) Singapura. Pada tahun 2021, ia menjadi peneliti tamu di Koninklijke Bibliotheek (Perpustakaan Nasional Belanda) dalam proyek penelitian digitalisasi teks-teks sejarah periode kolonial Indonesia menggunakan kecerdasan buatan (AI). Pada tahun 2019 hingga 2020, ia terlibat dalam penelitian tentang kuli kontrak Tionghoa di Hindia Belanda (periode abad ke-19 dan 20) yang diinisiasi oleh Universitas Cardiff. Sepanjang tahun 2020 hingga 2022, ia merupakan asisten peneliti dari Prof. Peter Carey dari Universitas Oxford.
Berbagi pengalaman, pengetahuan dan kebaikan untuk kebersamaan. Percaya dengan gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan semua akan baik-baik saja. *Love GOD, Indonesia and Family* purbajamesnw@gmail.com, WA : 081321018197
Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...