Mohon tunggu...
Elva Putri
Elva Putri Mohon Tunggu... -

Aku adalah manusia biasa yang optimis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepribadian

25 Desember 2012   16:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:03 3798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kepribadian merupakan gambaran secara umum dari perilaku individu yang dapat terlihat dari perilaku sehari-hari. Wujud nyata dari kepribadian dapat berupa banyak hal antara lain perangai, sikap atau perilaku, tutur kata, persepsi, kegemaran, keimanan, dan sebagainya. Kepribadian merupakan perpaduan antara warisan biologis yang diterima seseorang dari leluhurnya dengan pengaruh lingkungan melalui proses interaksi dan proses sosialisasi sejak lahir hingga dewasa (Budiati, 2009:81). Laning (2009:88) mengemukakan setiap individu satu dengan individu lainnya memiliki kepribadian yang khas. Walaupun ada beberapa kepribadian yang tampak sama, namun secara keseluruhan mereka berbeda pula. Perbedaan ini pun berlaku pada anak kembar. Walaupun secara fisik mereka tampak sama, namun sifat-sifat khas dalam dirinya berbeda.Sikap seseorang jika sedang menghadapi masalah akan berbeda-beda. Mereka ada yang marah, sedih, jengkel, kecewa, berteriak-teriak atau melakukan hal yang lain. Semua mereka lakukan tanpa perencanaan. Hal ini disebabkan setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda.

Pengertian

Menurut Laning (2009:86) pada dasarnya kepribadian diartikan sebagai suatu kebiasaan dan sikap yang bersifat tetap serta menjadi karakteristik dalam diri seseorang. Kepribadian menentukan bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bertindak dalam kehidupan sehari-harinya.

Sedangkan menurut Syamsul Yusuf (dalam Tika, 2008:106), istilah kepribadian atau personality secara etimologis berasal dari bahasa Latin persona (kedok) dan personare (menembus). Persona biasanya dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman kuno untuk memerankan satu bentuk tingkah laku dan karakter pribadi tertentu, sedangkan yang dimaksud dengan personare adalah bahwa para pemain sandiwara itu melalui kedoknya berusaha menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia tertentu. Misalnya, seorang pemurung, pendiam, periang, pemarah, dan sebagainya. Jadi, persona bukanlah pribadi pemain itu sendiri, tetapi gambaran pribadi dan tipe manusia tertentu melalui perannya.

Sosiolog yang mengemukakan pengertian kepribadian, antara lain sebagai berikut.

1.Cuber

Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.

2. M.A.W. Browen

Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.

3.Theodore R. New Combe

Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap (prespositions) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

4.Yinger

Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.

(Sudarmi, 2009:82)



Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian

Menurut Budiati (2009: 83-85) kepribadian yang tumbuh dan berkembang dalam diri individu dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu:

1.Warisan Biologis

Semua manusia yang normal dan sehat mempunyai persamaan biologis tertentu yang membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua orang.

2.Lingkungan Fisik

Faktor kedua yang memengaruhi kepribadian adalah lingkungan fisik seperti iklim, topografi dan sumber alam.

3.Faktor Kelompok

Sebuah kelompok dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anggotanya, baik kepribadian yang sifatnya positif maupun yang negatif, misalnya kelompok sepermainan

4.Faktor Kebudayaan Khusus

Setiap daerah memiliki karakteristik yang khas karena pengaruh kebudayaan yang dianut.

5.Faktor Pengalaman yang Unik

Pengalaman yang unik akan membentuk kepribadian seseorang yang berbeda dengan individu lainnya.



Perubahan Kepribadian

Menurut Tika (2008:109) meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam kenyataan sering ditemukan bahwa perubahan kepribadian itu dapat dan mungkin terjadi. Perubahan itu terjadi pada umumnya lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan daripada fisik. Perubahan ini lebih sering dialami oleh anak daripada orang dewasa.

Unsur-unsur Kepribadian

Banyak bagian atau unsur pembentuk kepribadian sebagai bagian dari pemahaman tentang kepribadian. Adapun unsur-unsur pembentuk kepribadian terdiri dari:

1.Pengetahuan

Setiap manusia berusaha untuk mengisi pemikirannya dengan berbagai macam pengetahuan yang ada di lingkungannya. Semua hal yang telah dipelajari sebagai pengetahuan direkam dalam otak dan dicerna atau direspon melalui bentuk-bentuk perilaku tertentu.

2.Perasaan

Merupakan bentuk penilaian seseorang terhadap sesuatu hal yang berupa perasaan positif ataupun negatif sehingga penilaian ini akan memberikan respon yang positif maupun negatif. Setiap perilaku yang didasarkan pada perasaan mempunyai penilaian yang subjektif karena setiap manusia mempunyai penilaian terhadap seseorang itu berbeda-beda.

3. Dorongan Naluri

Adalah keinginan yang ada pada diri seseorang bersumber dari panca indra sebagai aksi yang kemudian dicerna dan diwujudkan dalam bentuk reaksi. Setiap dorongan naluri sebagai perwujudan dari keinginan manusia untuk menanggapi rangsangan tersebut. Sedikitnya ada tujuh dorongan naluri dalam diri manusia, yaitu:

a.Dorongan untuk mempertahankan hidup.

b.Dorongan seksual.

c.Dorongan untuk mencari makan.

d.Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia.

e.Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.

f.Dorongan untuk berbakti.

g.Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak.

(Budiati, 2009: 82-83)

Menurut Sigmund Freud (dalam Sudarmi; 2009: 83-84), kepribadian terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

1.Id,  adalah bagian diri seseorang yang bersifat tidak sadar, naluriah, impulsif (mudah terpengaruh oleh gerak hati) dan tidak disosialisasikan.

2.Ego, merupakan perwakilan bagian dari diri yang bersifat sadar dan rasional, ego sering disebut sebagai penjaga pintu kepribadian, karena ia menjaga antara interaksi Id dengan Superego.

3. Superego, merupakan perwakilan bagian diri yang telah menyerap nilai-nilai kultur dan berfungsi sebagai suara hati.

Misalnya: orang kelaparan membayangkan memakan semua makanan yang ia hadapi (keinginan untuk makan disebut id), secara sadar ia berusaha mencari makan (berusaha mencari makanan disebut ego), upaya pencarian makanan didasari oleh nilai-nilai dan norma yang berlaku yakni makanan tersebut diperoleh secara wajar, halal, dan sesuai norma yang berlaku (pertimbangan nilai dan norma disebut super ego).

Karakteristik Kepribadian

Hurlock (dalam Tika, 2008:109-111) mengemukakan bahwa penyesuaian atau kepribadian yang sehat (healthy personality) ditandai dengan karakteristik sebagai berikut.

1.mampu menilai diri secara realistik

2.mampu menilai situasi secara realistik

3.mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik

4.menerima tanggung jawab

5.kemandirian (autonomi)

6.dapat mengontrol emosi

7.berorientasi tujuan

8.berorientasi keluar (ekstrovert)

9.penerimaan sosial

10.memiliki filsafat hidup

11.berbahagia

Teknik Mengkaji Kepribadian

Kepribadian seorang individu diperoleh berdasarkan pengalaman pribadinya sejak ia dilahirkan sampai akhir hayatnya. Itulah sebabnya kepribadian seseorang itu tidak akan sama dengan kepribadian orang lain. Namun, di antara perbedaan kepribadian antara satu dengan yang lainnya terdapat kesamaan kepribadian umum sebagian besar anggota masyarakat sehingga menjadi ciri khas kepribadian masyarakat tersebut yang dinamakan kepribadian umum atau general personality. Untuk mengenal kepribadian suatu kelompok masyarakat diperlukan waktu lama dengan menggunakan studi ilmiah yang teliti. Waktu lama dibutuhkan agar kita tidak terjebak kepada kepribadian sesaat yang seringkali muncul atau kepribadian semu. Maka metode yang dapat digunakan untuk mengkaji kepribadian adalah dengan observasi partisipatif, yaitu berusaha meleburkan diri pada kelompok yang akan ditelitinya dalam waktu yang cukup lama sehingga kita dengan pasti dapat mengetahui kepribadian kelompok masyarakat yang diobservasi (Tika, 2008:112).

Simpulan

Kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Faktor yang memengaruhi kepribadian meliputi warisan biologis, lingkungan fisik, faktor kelompok, faktor kebudayaan khusus, dan faktor pengalaman yang unik. Metode untuk mengkaji kepribadian dengan observasi partisipatif.

DAFTAR PUSTAKA

Budiati, Atik Catur. 2009. Sosiologi Kontekstual X  Untuk SMA & MA. Jakarta: CVMediatama.

Laning, Vina Dwi. 2009. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Cempaka Putih.

Sudarmi, Sri dan W. Indriyanto. 2009. Sosiologi 1 Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: CV Usaha Makmur.

Tika, Pabundu,dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi 1 SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun