Adaptasi Teknologi dari Mahasiswa untuk Guru SDIT Al-Akhyar Kota Bogor Melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 2

Kampus Mengajar Angkatan 2 yang dilaksanakan pada periode kedua di tahun 2021 merupakan salah satu kegiatan dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang dibentuk oleh Kemendikbudristek sebagai media bagi para Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia untuk berkontribusi secara langsung dalam menyukseskan Pendidikan Nasional. 

Mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar tidak hanya berasal dari jurusan kependidikan saja, tetapi dapat berasal dari jurusan non-kependidikan. Didalam kegiatan Kampus Mengajar ini, mahasiswa dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri mereka, serta diharapkan dapat membantu pihak sekolah, bapak dan ibu guru maupun para siswa dalam memaksimalkan pembelajaran.

Sekolah penempatan yang dituju dalam program Kampus Mengajar, merupakan sekolah tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dengan nilai akreditasi kurang dari A. Selain itu, sekolah penempatan yang dituju dipilih sesuai dengan alamat domisili mahasiswa. Hal ini dikarenakan kondisi pandemi yang semakin memburuk sehingga mahasiswa belum mampu untuk mengabdi di wilayah lintas provinsi. Dalam pelaksanaannya Kampus Mengajar Angkatan 2 berfokus pada transfer ilmu pengetahuan, peningkatan literasi dan numerasi, membantu adaptasi teknologi, serta membantu administrasi sekolah.

Salah satu sekolah yang menjadi sasaran program Kampus Mengajar Angkatan 2 di Kota Bogor adalah SDIT Al-Akhyar berada di Jl. Kali Murni, Cilebut Barat, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Sarana dan prasarana sekolah hanya terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang guru, lapangan, dan 1 ruang kepala sekolah yang terdiri dari 6 pararel (kelas 1,2,3,4,5 dan 6). SDIT Al-Akhyar Bogor memiliki 1 Kepala Sekolah, 1 Wakil Kepala Sekolah, 6 Guru, 1 Operator, dan 1 karyawan. 

Dokrpi

Dokrpi

Mahasiswa Kampus Mengajar  angkatan 2 terhadap SDIT Al--Akhyar Kota Bogor mengamati bahwa para guru masih banyak kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi. Fasilitas teknologi di SDIT Al--Akhyar Kota Bogor sudah ada, tetapi dapat dikatakan kurang memadai. 

Guru di SDIT Al--Akhyar Kota Bogor mengakui bahwa beliau masih belum bisa memaksimalkan penggunaan teknologi dan memfasilitasinya untuk peserta didik. Selain itu, tidak semua peserta didik memiliki akses terhadap perangkat teknologi. Maka dari itu, kami dari tim Kampus Mengajar  angkatan 2 terhadap SDIT Al--Akhyar Kota Bogor mengusulkan untuk melaksanakan sharing ilmu pembuatan dan penggunaan media pembelajaran berupa Quizziz, Wordwall, Matific dan platform belajar Kemendikbud. 

Dalam membantu adaptasi teknologi selama program ini berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Sharing ilmu pembuatan dan penggunaan video untuk menunjang dan sharing ilmu mengenai beberapa permainan edukasi online literasi dan numerasi matific ataupun wordwall agar pembelajaran tidak berjalan dengan monoton. Walaupun guru tidak setiap hari menggunakannya, namun beliau sangat antusias untuk mengikuti sharing ilmu yang dilaksanakan oleh mahasiswa.