Kalau dari cerita anak saya, lauknya kemungkinan cuma 2, ayam atau telor. Tidak ada menu ikan di MBG sekolah anak saya. Kemungkinan katanya karena ketika upacara kepala sekolah sempat menanyakan siapa saja yang suka ikan. Dan hanya segelintir anak yang mengangkat tangan.
Makanya lauknya hanya seputaran ayam dan telor saja. Untuk kebenaran alasan tidak menggunakan ikan ini, saya kurang tahu kebenarannya.
Namun saya cukup salut sih dengan dapur penyedia MBG di sekolah anak saya. karena menunya cukup variatif untuk  jatah 10.000 saja per anak. Apalagi di Kalimantan, sudah rahasia umum,  bisa dikatakan tidak ada harga murah untuk makanan. Nyatanya dengan budget 10 rb per hari per anak atau 50 rb seminggu per anak ,bisa dibuat berbagai menu variatif.
Selain nasi goreng yang diceritakan anak saya, di awal cerita tulisan ini, ada menu ayam berbagai rasa. Seperti ayam goreng tepung, ayam goreng biasa,chiken katsu, ayam asam manis dan lainnya.
Untuk telor, selain telor (bulat) yang dimasak dengan berbagai ragam masakan, ada menu telor orek dan telor ceplok juga. Untuk telor orek saat itu, nasinya adalah nasi uduk. Hanya minus sambal dan kerupuk saja hehehehe.
Sayurnya pun cukup beragam. Misal sayur sop dan selada (mentah).
Tambahan lainnya, seperti MBG di sekolah lain yaitu susu kotak kecil dan  buah-buahan. Buah-buahannya juga tidak monoton. Karena kadang-kadang dibawa anak saya ke rumah bila tidak dimakannya di sekolah. Ada irisan semangka, jeruk, potongan apel (1 biji apel dibagi 4), buah kelengkeng dan anggur (masing-masing 5 biji).
Jadi untuk kecukupan gizi makanan anak-anak, menurut saya sudah sangat lumayan.
**
Hari Jumat, kata anak saya adalah hari  yang ditunggu-tunggu teman-temannya. Soalnya menu MBGnya bukan nasi. Dua minggu lalu menu MBG adalah burger. Cuma roti burgernya bukan diisi daging ayam atau daging sapi seperti umumnya yang dijual di pasaran. Tapi isinya telur.