Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, social worker, suka baca novel, nonton film, bersih2 rumah dan jalan pagi --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Baayun Maulud, Kearifan Lokal, Mencari Berkah Hingga Gairahkan Ekonomi

28 September 2023   10:15 Diperbarui: 28 September 2023   22:01 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: merdeka.com

Baayun sendiri berasal dari kata ayunan. Sehingga acara ini sendiri merupakan kegiatan meayun/buaian untuk anak-anak.  Seperti kita ketahui, aktivitas mengayun bayi/anak biasanya dilakukan untuk menidurkan bayi agar bayi merasa tenang atau tidur dengan nyenyak. Sedangkan Maulud berasal dari kata maulid /kelahiran Nabi Muhammad. Sehingga Baayun Maulud merupakan aktivitas mengayun yang diadakan dibulan kelahiran nabi.

Dalam tradisi Beayun Maulud, seseorang yang diayun akan  dibacakan syair-syair maulid nabi. Awalnya, acara ini hanya diperuntukkan bagi bayi dengan usia 40 hari-an atau dibawahnya yang bisa diayun. 

Namun dalam perkembangannya kemudian acara ini digelar dengan meayayun siapa saja. Bisa bayi, balita bahkan orang dewasa-pun bisa mengikuti prosesinya.

Secara makna,ada beberapa tujuan digelarnya acara ini. Pertama, sebagai bentuk rasa syukur dengan telah dilahirkannya orang termulia ke muka bumi. Ekspresi rasa bahagia dengan kelahiran rasulullah diwujudkan dengan acara tahunan ini. 

Dua,  acara ini juga merupakan wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dengan segala ajaran yang telah dibawanya. Kecintaan diwujudkan dengan pembacaan syair maulid dan sholawat nabi.

Tiga, masyarakat menjadikan acara ini sebagai bentuk hubungan transedental dengan sang Maha Pencipta. Masyarakat yang biasanya memiliki nazar, misal setelah sembuh dari sakit, lulus ujian dan lainnya akan mengikuti acara ini.  Ada satu prosesi yang disebut pembacaan asyarakal. Pada prosesi ini digunakan untuk memanjatkan do’a berharap Allah  memudahkan serta melapangkan apa yang temenjadi nazar seseorang.


Empat, acara ini juga merupakan sebuah harapan bahwa anak yang diikutkan dalam acara Baayun Maulud, kelak menjadi anak sholeh/sholehah karena sedini mungkin sudah mendengar syair-syair maulid. 

Anak-anak suku Banjar juga diharapkan,bila sudah besar nantinya bisa mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW dan memiliki sifat baik salah satunya, berbakti kepada kedua orang tuanya.

Lima, prosesi ini juga sebuah upaya memperat tali silaturahmi antar msyarakat. Apalagi acara ini diikuti oleh banyak kalangan yang memungkinkan terjadinya komunikasi dan silaturahmi. 

Kearifan Lokal dalam Baayun Maulud

Kearifan lokal mewarnai acara Baayun maulud. Salah satunya diwujudkan dengan  beberapa peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam acara Baayun Maulud.

Ayunan  dibuat dari kain sarung wanita atau (tapih bahalai- Bahasa Banjar) yang pada ujungnya diikat dengan tali/pengait. Kain ayunan dibuat sebanyak tiga lapis. Selain ada makna filosofis tentu juga agar memiliki kekuatan ketika dipergunakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun