Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis yang disukai, Menulis untuk membawa manfaat

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, Social Worker --- Tulisan santai dan serius juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tiket Pesawat Naik, Kapal Laut Jadi Transportasi Alternatif

13 Agustus 2022   21:15 Diperbarui: 14 Agustus 2022   00:13 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kapal laut (KOMPAS.COM/RAHMAN PATTY)

Buat kami yang tinggal di Pulau Kalimantan, alternatif ke Pulau Jawa atau pulau lain di Indonesia hanyalah pesawat atau kapal laut. 

Bila selama ini biasa naik pesawat, kini kapal laut bisa jadi alternatif setelah harga tiket pesawat naik. Padahal bepergian ke pulau Jawa kadang suatu keharusan. Mungkin para ASN/pekerja sebuah perusahaan, tak masalah karena memang berapa pun harga tiketnya akan dibayar negara atau kantornya. Namun, buat pengusaha seperti kakak sepupu yang biasanya tetap ada waktunya belanja barang dagangan ke Jakarta, ini menjadi masalah tersendiri.

Ini juga masalah bagi kami yang menyekolahkan anak di pulau Jawa, dan kadang-kadang memang harus menengok anak yang sedang studi di luar daerah.

Beberapa tahun belakangan, tiket pesawat memang sudah bisa dikatakan cukup ideal. Memang tak murah banget cuma masih cukup terjangkaulah untuk kalangan menengah.

Makanya tak heran di kisaran 10 tahun terakhir, hampir semua lapisan masyarakat pernah mencicipi naik pesawat untuk berbagai keperluan karena memang harganya sesuai kantong kelas menengah saja.

Kenaikan harga tiket pesawat sebenarnya memang sudah terasa beberapa bulan terakhir. Diawali dari musim mudik lebaran Mei lalu, harga pesawat sudah mengalami peningkatan yang lain dari biasanya.

Sampai awal Agustus ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya memang memberi restu alias mengeluarkan izin kepada maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat. 

Izin kenaikan tiket mereka berikan dengan memberikan ruang kepada maskapai untuk menaikkan biaya tambahan (surcharge) maksimal 15 persen dari tarif batas atas untuk pesawat jet dan 25 persen bagi pesawat jenis proppeller atau baling-baling.

Izin tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 142 Tahun 2022 tentang Besaran Biaya Tambahan (Surcharge) yang Disebabkan Adanya Fluktuasi Bahan Bakar (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

Kapal laut, alternatif transportasi pasca naiknya tiket pesawat 

Kapal laut sebenarnya dulu menjadi transportasi yang lumrah buat ke Jawa. Apalagi bagi kami, anak-anak yang berkuliah di pulau Jawa.

Transportasi paling murah ya kapal laut. Tapi sekitar tahun 2000-an, transportasi kapal laut tergantikan dengan pesawat. Apalagi tiket pesawat kemudian makin terjangkau.

Saya hampir nggak update lagi soal per-kapal lautan karena memang tak pernah mencoba lagi. Tapi sejak lebaran lalu, seperti yang saya singgung di atas, tiket pesawat semakin meroket.

Nah, tetangga kami ada yang mudik menggunakan kapal laut dari Banjarmasin-Surabaya (PP) dan menceritakan kalau tiketnya lumayan terjangkau. Apalagi buat mereka yang anggota keluarganya ada lima orang. Dari Surabaya, keluarga ini nyambung lagi naik bis ke kota asal mereka.

Kami jadi ikutan tertarik mendengar cerita tetangga tadi. Akhirnya Juni lalu, suami saya akhirnya mencoba naik kapal laut. Selain tertarik mencoba, tiket pesawat juga sudah menanjak naik.

Suami saya mencoba rute Surabaya-Banjarmasin. Tiketnya hanya Rp 315.000 saja per orang untuk semua kelas. Di kapal ini kebetulan nggak ada kelas 1, 2 atau VIP-nya. Kalau dihitung dari Jakarta, tentu agak hemat. Jakarta-Surabaya bisa naik kereta.

Saat itu tiket pesawat Surabaya-Banjarmasin sudah berkisar Rp 800.000-Rp 900.000-an. Padahal dulu-dulu, tiketnya paling mahal Rp 500.000-an.

Surabaya-Banjamasin normalnya ditempuh dalam jangka waktu 18 jam-19 jam saja. Namun ketika sampai muara sungai Barito, ternyata air surut sehingga kapal terhambat masuk ke pelabuhan. Walhasil, kapal "terdiam" selama kurang lebih 6 jam. Total perjalanan jadi sekitar 24 jam!

Namun secara umum, menurut suami, perjalanan lumayan nyaman dengan dapat makan 3x dan tidur di ranjang bertingkat. 

Kantin di kapal juga lumayan terjangkau sehingga tidak memberatkan. Akan lebih hemat lagi kalau bawa bekal makanan selama perjalanan. Kebetulan saat itu tidak lagi musim mudik atau libur sehingga memang kapal agak sepi.

Adik saya juga mencoba pulang kampung sembari membawa mobilnya. Biayanya ternyata 2 juta-an (Surabaya-Banjarmasin), sudah termasuk mobil dan tiket penumpang. Walau tetap, perjalanannya lumayan panjang dan melelahkan.

Perjalanan dengan kapal laut tampaknya ke depan akan menjadi tren dan ramai lagi, terutama kalau harga tiket pesawat tetap tinggi dan terus mengalami kenaikan. 

Hanya catatannya, karena naik kapal laut cukup memakan waktu, perlu persiapan waktu senggang yang agak panjang . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun