Mohon tunggu...
Engliven
Engliven Mohon Tunggu... Guru - Kursus Bahasa Inggris Online

Engliven adalah sebuah kursus belajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia secara tatap muka maupun online yang memudahkan para pekerja dan pelajar Indonesia untuk berlatih bicara dan menulis dalam metode belajar yang fun, materi yang dikustomisasi, serta guru yang tepat untuk level Anda. Sesekali tulisan kami akan diselingi dengan kalimat bahasa Inggris supaya Anda bisa lebih terbiasa membaca dengan bahasa Inggris. Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kasus Covid-19 Sedang Meningkat Lagi, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

27 Juni 2021   08:00 Diperbarui: 27 Juni 2021   07:58 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari kita selalu menjaga kesehatan kita! (Unsplash)

Kurang lebih satu setengah bulan yang lalu, kita merayakan Idul Fitri. Banyak pihak yang khawatir akan meningkatnya kembali kasus COVID-19 di Indonesia. Kekhawatiran ini kemudian terbukti selama seminggu belakangan, di mana tercatat puluhan ribu kasus (terbanyak jatuh pada hari Kamis lalu dengan 20,574 kasus positif) setiap harinya. Apa yang terjadi, mengapa semua ini terjadi, dan bagaimana herd stupidity kita sangat terkait dengan penambahan kasus yang masif? 

Sambil belajar membaca dalam bahasa Inggris, yuk kita kupas apa yang terjadi selama seminggu terakhir di Indonesia lewat rangkuman berikut. Jangan lupa juga baca ulasan kita soal kosakata penyakit sebelum membaca rangkuman di bawah! 

It Re-Escalated Quickly: Cases Are Everywhere! 

Orang sedang terkejut (Unsplash)
Orang sedang terkejut (Unsplash)

Several areas, such as DKI Jakarta and the West, Central, and East Java reported the surge of coronavirus cases in the past week. In Bekasi, for example, it is reported that public hospitals are fully occupied and in the past two days, emergency tents have been built in response to the hospitals' full capacity. In DKI Jakarta, Wisma Atlet Emergency Hospital is almost full of patients until the government would like to open a new isolation center. Moreover, it is also reported that Central Java ran out of oxygen tubes, despite the assurance that the stock is enough by their Health Department.

Rekor kasus harian corona telah pecah dalam seminggu terakhir. Sebelum tulisan ini dibuat, ketika kita melihat grafik di atas, kita telah mencapai rekor 20.574 kasus positif Kamis lalu, dan 18,872 kasus positif Jumat kemarin. Tim CovidAnalytics Team dari MIT memproyeksikan kasus COVID-19 di Indonesia untuk semakin meningkat tajam dalam beberapa bulan ke depan, dengan memprediksi angka puncak sebanyak 24.619 kasus positif pada 16 Juli 2021. Jadi, ada kemungkinan bahwa rekor kasus harian tersebut membawa gelombang baru infeksi COVID ke Indonesia. 

Per tulisan ini dipublikasikan, rekor kasus harian pecah kembali (Sabtu, 26 Juni 2021) dengan mencapai 21.905 kasus, dengan varian COVID seluruh dunia sudah mencapai Jakarta. 

Meskipun kita mendapatkan update resmi dan melihat proyeksi dari CovidAnalytics, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Washington University yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan bahwa kematian akibat COVID-19 sampai pertengahan Mei ditemukan 2,5 kali lebih sedikit dibandingkan angka sebenarnya, membawa Indonesia berada di peringkat ke-17 negara dengan kematian terbanyak. 

The Factors of the Upsurging Cases, the Delta Variant, and Herd Stupidity 

Memikirkan tentang pandemi (Unsplash)
Memikirkan tentang pandemi (Unsplash)

There are two main concerns why COVID-19 cases climbed dramatically in Indonesia, mainly because of high mobility (despite the implementation of Mudik Ban) and lesser people comply with the health protocols, citing the reasons of getting tired of the pandemic itself, going angry at the government's restriction implementation inconsistencies, and as a result of the confusion, ignoring the health protocols altogether in the end. 

This is affirmed by Dicky Chresthover Pelupessy, Ph.D. (social psychologist from Universitas Indonesia), citing the term herd stupidity "is harsh, but has to be said" since it relevantly depicts our current situation. He stated both the people and the government contributed to the herd stupidity. He took an example during Mudik Ban when people should have been banned from making their Eid homecomings, the government did not impose tougher mechanisms to enforce the ban, which "allowed" the people to come home in various ways possible.  

Di saat yang sama, ada kekhawatiran menyebarnya varian Delta yang menyebar lebih cepat dari varian lain. Gejala-gejalanya lebih parah di varian Delta, termasuk kemungkinan kehilangan pendengaran, sakit perut lebih, dan nausea, yang meningkatkan kemungkinan pengobatan di rumah sakit atau dengan oksigen, dengan kemungkinan komplikasi lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun