Proses pembelajaran pada suatu sekolah seharusnya dilakukan dengan inovatif, kreatif dan menyenangkan sehingga memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif. Model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah yang diterapkan selama ini belum dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga keaktifan siswa sangat kurang.Â
Ditandai dengan sikap siswa yang cenderung diam, tidak aktif dalam menanggapi pertanyaan, sehingga keadaan kelas menjadi kurang interaktif. Dari hasil evaluasi yang dilaksanakan dengan siswa saat akhir pembelajaran, mereka merasa bosan dengan proses pembelajaran menggunakan metode ceramah. Hal ini berakibat pada hasil belajar siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).
Mengapa Pembelajaran Model Problem Based Learning diterapkan dalam materi Klasifikasi zat
Topik ini penting untuk dikaji lebih lanjut, karena sebagai pendidik memahami permasalahan di kelas menjadi hal utama agar dapat merefleksikan efektifitas strategi, media ataupun metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan. Setelah mampu memahami permasalahan tersebut, pendidik dapat merancang strategi, media ataupun metode pembelajaran yang lebih menarik untuk siswa agar dapat meningkatkan keaktifan belajar sehingga siswa bisa mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran PBL dirasa tepat dipilih karena sangat cocok dengan siswa yang memiliki permasalahan mengidentifikasi dan menentukan Klasifikasi Zat (unsur, senyawa dan campuran) dengan metode praktikum. Mengingat sangat kurangnya alat praktikum yang dimiliki pihak sekolah, sehingga untuk melakukan kegiatan praktikum mengusahakan memanfaatkan alat replika dengan harapan semua siswa dapat mencoba melakukan praktikum secara nyata, karena selama ini guru hanya menjelaskan dengan ceramah dan siswa hanya meraba-raba.
Problem Based Learning menawarkan pendekatan yang relevan dalam pembelajaraan ini karena:
1. Model pembelajaran PBL dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
2. Siswa tidak selalu bergantung kepada guru.
3. Siswa dapat menemukan informasi dari berbagai sumber dan dapat belajar dari siswa lain (tutor sebaya).
4. Dengan model PBL pembelajaran lebih berpusat kepada siswa.
Implementasi pembelajaran PBL dengan metode praktikum: