Mohon tunggu...
Enggar Pribadi
Enggar Pribadi Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Memaknai hidup dengan selalu belajar dan terbuka pada kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Frugal Living: Sebuah Pendekatan Epikureanisme, terhadap Gaya Hidup Konsumtif

16 Februari 2024   10:30 Diperbarui: 16 Februari 2024   11:19 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Epicurus-The School of Life

Gaya hidup frugal saat ini sedang sering dibicarakan oleh generasi muda, namun tidak sedikit orang yang menyamakan gaya hidup frugal dengan pelit yang berlebihan. Gaya hidup ini tidak secara serta-merta mengharuskan seseorang untuk makan 1 kali dalam sehari atau ekstrim berhemat dengan memangkas anggaran bulanan misalnya Rp. 5 juta per bulan menjadi Rp. 500 ribu per bulan.

Pelit tentu tidak sama dengan hemat, dimana pada sifat pelit terkandung unsur keserakahan yang hanya mengejar keuntungan untuk diri sendiri. Walaupun sekilas nampak sama namun hidup hemat memiliki pemaknaan yang lebih mendalam dan filosofis.

Hidup hemat berarti menerapkan sebuah gaya hidup yang memerlukan sedikit pengeluaran serta menggunakan sumber daya yang relatif sedikit.

Satu hal yang disetujui oleh sebagian besar orang bijak yang hemat adalah bahwa gaya hidup seperti itu tidak sulit untuk dicapai, karena kebutuhan hidup hemat sangat mudah didapatkan. Kebutuhan yang paling utama terdiri dari makanan dan minuman yang cukup bagi proses kelangsungan hidup dan perlindungan dari unsur-unsur dalam bentuk sandang dan papan.

Caranya tentu beragam, misalnya: membeli barang bekas layak pakai dibandingkan barang baru, jika memungkinkan untuk melakukan pekerjaan sendiri tanpa perlu membayar upah untuk orang lain, memanfaatkan diskon yang sedang berlaku, jangan banyak makan diluar melainkan memasak makanan sendiri, dll.

Epikureanisme

Hubungan antara kesederhanaan dengan kealamian hidup adalah gagasan lama yang ditegaskan oleh banyak filsuf Yunani kuno. Dalam tradisi filsafat klasik, masing-masing individu dapat memilih apakah Ia mau hidup menurut Sokratisme, Platonisme, Aristotelianisme, Epikurianisme, Stoikisme, Sinisme atau Skeptisisme.

Aliran filsafat pada saat itu menjadi sebuah praktek cara hidup tertentu (semacam sekte). Khusus Epikurianisme, mereka menekankan pentingnya persahabatan (hidup berbagi di dalam sebuah sekolah taman).

Komunitas Epikurean tumbuh dan berkembang selama ratusan tahun pasca kematian Epikuros. Pemikiran Epikuros memiliki dampak yang signifikan pada dunia, pandangan ini selalu dianggap sebagai sebuah pandangan yang kontroversial sehingga perlu pandangan kritis dalam memahaminya.

Kenikmatan dalam pandangan Epikuros yakni kenikmatan yang bertahan sepanjang hidup, bukan dalam waktu singkat yang kemudian hilang. Kita perlu mengkritisi secara mendalam terkait dengan makna kenikmatan pada etika Epikuros, karena Epikurean menyatakan bahwa kenikmatan adalah kebaikan tertinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun