Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tangan Robot Tawan? Omong Kosong!

25 Januari 2016   21:33 Diperbarui: 25 Januari 2016   22:01 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kehadiran Tawan, si pembuat tangan robot di belantara pemberitaan Tanah Air, jelas menimbulkan pro dan kontra. Tak kurang beberapa ahli, profesor, bahkan mahasiswa teknik yang paling jago, ikut unjuk suara, menyampaikan pendapatnya.

Pro dan kontra, sudah pasti. Ada yang beranggapan, tangan robot ciptaan pria asal Bali itu hanya isapan jempol belaka, demi sensasi. Buktinya, sampai menyiapkan buku tamu segala, seperti tempat wisata baru.

“Omong kosong. Saya ngga percaya!” sambung sahabat saya yang ahli elektronik ini, ketika saya coba ajak diskusi.

Bagi golongan manusia yang selalu apriori atau skeptis seperti ini, jelas tidak akan pernah mengakui kebenaran yang dilakukan oleh orang lain. Kebenaran hanya bisa diakui versi dirinya sendiri. Lha wong bom Sarinah yang jelas-jelas makan korban jiwa saja masih dituding rekayasa. Edaan…

Meski demikian, tak sedikit pula yang memuji dan menganggap karya yang dianggap sederhana oleh Tawan sejatinya adalah sebuah mahakarya luar biasa di tengah keterbatasan yang ada.

Sebagai praktisi teknologi pikiran, apa yang diciptakan Tawan juga menjadi perbincangan hangat di grup hipnoterapis lulusan Adi W. Gunawan Instute of Mind Technology. Dalam grup ini, tidak murni hanya para hipnoterapis, melainkan ada juga yang berlatarbelakang dokter, hingga ada yang background-nya polisi, pengacara, serta wartawan seperti saya.

Saya tentu menjadi penikmat yang luar biasa, karena bisa mengunyah materi diskusi yang berlangsung melalui media sosial Telegram ini.

Kesimpulannya, apa yang diciptakan Tawan, memang sangat mungkin dan memang sudah terbukti bisa dilakukan. Kenapa? Ini karena otak manusia yang sangat luar biasa.

Saat mempelajari hipnoterapi berbasis teknologi pikiran, di kelas 100 jam Scientific EEG & Clinical Hypnotherapy (SECH) di Adi W. Gunawan Instute of Mind Technology, salah satu alat yang digunakan adalah mesin EEG. Mesin canggih yang bisa memonitor gelombang otak ini memang sangat akurat untuk mengetahui kondisi pikiran seseorang.

Terbukti, dalam kondisi pikiran yang berbeda, gelombang yang dihasilkan dan tergambar pada layar monitor juga langsung berubah. Secara sederhana, alat yang digunakan Tawan cara kerjanya sama persis dengan EEG ini.   

Boleh jadi, piranti yang digunakan Tawan adalah versi sederhana dari EEG ini. Sebab, jika EEG yang digunakan, tentu harganya sangat mahal. Selain itu, diperlukan kemampuan tersendiri untuk menerjemahkan gelombang otak yang ada menggunakan perangkat lunak khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun