Mohon tunggu...
Endri  Prasetyo
Endri Prasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis (Khazanah Islam, Ekonomi dan Sastra)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

3 Kedok Tren Jahiliyah Modern

1 Juni 2021   19:51 Diperbarui: 1 Juni 2021   20:03 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila umat-umat terdahulu hanya menguburkan anak perempuan, orang-orang saat ini menguburkan anak perempuan ataupun laki-laki. Praktek aborsi yang banyak dilakukan merupakan cerminan akan perbuatan jahiliah yang terjadi. Bahkan, perbuatan ini lebih buruk dari umat-umat terdahulu. Maka, bila ada sekelompok orang yang melakukan perbuatan aborsi, orang itu termasuk kelompok jahiliyah.

  • Bunga atau riba

Dalam ilmu ekonomi, bunga menjadi instrument penting untuk meningkatkan nilai tambah dalam suatu kegiatan atau bisnis. Di zaman pra Islam, praktek riba digunakan oleh para pemilik modal yang dipinjamkan kepada orang-orang yang membutuhkan uang. Ketika seseorang berhutang, maka dirinya akan diberikan batas waktu untuk membayar ditambahnya biaya atas uang yang dipinjamkan. Jika melebihi waktu yang diberikan, maka orang itu akan dikenakan denda.

Islam melarang praktek ini. Karena perbuatan ini merupakan perbuatan orang-orang jahiliah. Bila seseorang memiliki hutang, seorang muslim harus berusaha untuk berbuat adil dalam penyelesaian. Baik ia memberikan keringanan kepada penghutang atau bahkan mengikhlaskan. Dan itulah sebaik-baik sikap yang telah Islam ajarkan.

            Perbuatan-perbuatan di atas, sejatinya telah banyak terjadi. Kedok dan motifnya pun beragam. Entah ekonomi, budaya, dan lain sebagainya. Praktek ini perlu menjadi perhatian yang serius, agar setiap orang bisa terhindar dari perbuatan-perbuatan ini. Bila Islam telah hadir, seharusnya seseorang bisa meninggalkannya. Bukan malah mengerjakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun