Mohon tunggu...
Hanz Endi Pramana
Hanz Endi Pramana Mohon Tunggu... Freelancer - menulis seakan bagian dari masa lalu. akankan punah?

Lulusan Prodi Ilmu Komunikasi, Fisip, Atma Jaya Yogyakarta, mantan wartawan Tribun Pontianak (Kompas Gramedia), Kalimantan Barat. Mantan wartawan yang ingin tetap menulis. Email: endi.djenggoet@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjamah Keberuntungan di Tubuh Naga

8 Februari 2012   02:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:56 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_161273" align="alignleft" width="400" caption="Para pemain replika naga tampil akrobatik pada acara arak-arakan naga Cap Go Meh di Kota Pontianak, Senin (6/2/12). Foto: Severianus Endi"][/caption] RIBUAN warga memadati ruas Jl Gajah Mada untuk menyaksikan parade delapan replika naga pada perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak, Senin (6/2/12) siang. Setiap kali arak-arakan naga lewat, para remaja berebutan berlari sambil merunduk melewati tubuh panjang replika yang berkombinasi warna merah dan kuning itu. Sebagian orangtua mengangkat bayi mereka tinggi-tinggi sehingga bisa menjamah tubuh naga. Warga yang tak ingin melewatkan kesempatan ini, merekam atraksi itu dengan kamera saku serta telepon seluler. Saya hubungi kenalan saya, seorang tokoh Thionghoa Pontianak, penasehat Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT), dan juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Pontianak, Andreas Acui Simanjaya. Saya tanyakan, apa maknanya remaja-remaja yang suka berlari merunduk melintasi tubuh naga, dan anak-anak kecil yang diangkat orangtuanya untuk menjamah tubuh naga. Menurut Acui, demikian dia biasa disapa, ada yang percaya jika melewati bagian bawah naga beberapa kali bisa membawa keberuntungan. Menjamah tubuh replika naga bagi anak-anak kecil dimaksudkan supaya mereka mengenal budaya sendiri. "Biasanya anak-anak kan takut sama naga dan barongsai. Jadi dengan menjamahnya, mereka tahu kalau itu terbuat dari kain dan tak berbahaya," ujar Acui. Dia menambahkan, biasanya jenggot naga yang terbuat dari benang merah juga dibagikan dan disimpan oleh yang menerimanya. Ini sebagai tanda keberuntungan dan memang hanya orang yang beruntung yang bisa mendapatkan jenggot naga. "Bukan karena kesempatan ini hanya ada setahun sekali atau jumlahnya terbatas, tapi jenggot naga terbuat dari benang besar berwarna merah, warna keberuntungan dan kebahagiaan," Kata Acui. Pada perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak, delapan replika naga beratraksi dan diarak-arak oleh ratusan pemain melintasi Jl Gajah Mada yang merupakan sentra bisnis. Arak-arakan mengandung makna pengusiran atas roh-roh jahat, sehingga kesuksesan bisa diraih di Tahun Naga Air ini. [caption id="attachment_161274" align="alignright" width="400" caption="Para penonton mengabadikan atraksi replika naga dengan telepon selular, pada acara arak-arakan naga Cap Go Meh di Kota Pontianak, Senin (6/2/12). Foto: Severianus Endi"]

13286676331412163095
13286676331412163095
[/caption] Satu naga terpanjang sekitar 70-an meter milik Yayasan Panca Bhakti, tampil dengan sekitar 100 pemain. Pemandu naga memainkan tongkat dengan bola di ujungnya, dan kepala naga meliuk-liuk akrobatik mengikuti arah bola, diiringi tabuhan tambur dan suara gemerincing. Pemain-pemain yang memegang tongkat penopang tubuh naga, beratraksi menyesuaikan dengan liukan-liukan yang memukau penonton. Pada saat yang sama, puncak festival Cap Go Meh di Kota Singkawang, 120 kilometer dari Kota Pontianak, menampilkan atraksi 765 tatung. Tatung-tatung ini beratraksi dan berpadare di jalan-jalan tertentu, setelah sebelumnya dilepas oleh Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis. Tahun lalu, Festival Cap Go Meh Singkawang menyabet rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk tatung terbayak dan naga terpanjang, tahun ini peringkat itu kembali dicatatakan oleh pawai lampion malam Minggu sebelumnya. MURI diberikan untuk lampion naga terpanjang yang mencapai 138 meter. SEVERIANUS ENDI Note: Versi yang telah diedit dari tulisan saya ini dimuat di portal berita Kalbar-Online di link ini.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun