Mohon tunggu...
Endang Noor Rachmat
Endang Noor Rachmat Mohon Tunggu... Alumni Ma'hadiyah 1980-1990

Endang Noor Rachmat adalah alumni Ma'hadiyah angkatan 1980-1990.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

80 Tahun Perjalanan Drs KH Saeful Azhar dalam Membangun Al-Basyariyah

7 September 2020   12:55 Diperbarui: 7 September 2020   21:14 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aula pertama di kampus Cigondewah/koleksi pribadi

 Beliau lebih terlihat diam tapi dari raut wajahnya memberikan ijin. Saya sedih, namun saya yakin Buya memberikan doa untuk keselamatan saya. Berlalu lah mengajar di Bangkok dengan segala suka dan dukanya, sampai di akhir tahun 1989. Terasa bekal  hasil mengaji Kitab-kitab diterapkan selama hidup di Bangkok sangat banyak membawa manfaat. Doa dan wirid harian selalu diamalkan. 

Tak heran semua orang di Bangkok, mulai dari penjaga sekolah sampai Duta Besar, merasa sangat berat ketika saya harus menyelesaikan tugas sebelum berakhir masa kontrak (hanya dijalani 2 tahun dari seharusnya 5 tahun). Kenapa, karena saya memperoleh tugas lanjutan sebagai Dosen di IKIP Medan (UNIMED). 

Alhamdulillah teman, atasan, anak-anak di SIB sangat mendukung dan memberikan kesan yang sangat baik. Dari Bangkok harus meneruskan mengajar di Universitas Negeri Medan pada tahun 1989. Sempat pulang ke Bandung untuk menikah dengan seseorang dan segera kembali ke Medan untuk meneruskan perjuangan sampai punya anak pertama. Di akhir tahun 1990 kembali ke Bandung untuk melanjutkan belajar Pascasarjana di IKIP (sekarang UPI). 

Alhamdulillah berkat doa dan barokah pondok pesantren, Magister Pendidikan diraih tahun 1993 (lulusan yang paling cepat). Tidak hanya itu, alhamdulillah, Rektor IKIP Bandung dan Rektor Unimed Medan memberikan kesempatan kepada saya untuk terus melanjutkan mengambil program Doktor. 

Masa-masa yang sangat menyenangkan selama tugas belajar program Doktor. Sebenarnya tahun 1995 selesai kuliah tinggal menyusn disertasi. Namun, karena tugas dan kegiatan yang dilakukan di Kementerian Agama, maka sejak tahun 1995 berkiprah di Departeman Agama dalam berbagai kegiatan.  

Dari 1995 sampai 2001 diisi dengan beberapa tugas di Kementerian Agama sebagai Konsultan Basic Education Project (BEP), Development Madrasah Aliyahs Project (DMAP), Tim Monitoring Nasional ke Madrasah yang ada di Pondok Pesantren, Konsultan Madrasah Model dan berbagai konsultan alat IPA dan APE. Sempat berkiprah di Pondok Al-Basyariyah sebagai Ketua STIT Al-Basyariyah selama 2 tahun, namun akhirnya mengundurkan diri sebagai Ketua STIT karena masalah teknis.

Tahap berbakti di UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2001- sekarang): Berkat doa dan barokah mondok di Al-Basyariyah juga, tahun 2001, Prof.Drs. Endang Soetari (Rektor IAIN Bandung dan Prof. Dr. Tafsir (dekan Tarbiyah) mengajak saya untuk mutasi ke UIN Bandung. Alhamdulillah proses kepindahan dari Universitas Negeri Medan  ke UIN Bandung sangat cepat. 

Selanjutnya rumah dan aktivitas difokuskan di Bandung, Alhamdulillah mengajak istri menunaikan rukun Islam kelima ibadah haji tahun 2004. Sampailah di tahun 2010 dapat menyelesaikan program Doktor Pendidikan Fisika di UPI Bandung (yang beberapa saat cuti). Sejak itulah aktivitas  saya dilakukan di Bandung dan Jakarta. 

Di Bandung sebagai Dosen di UIN Bandung (Ditugasi di Pusat Penjaminan Mutu Al Jamiah, Deputi Korsorsium Keilmuan WMI, Ketua Prodi Pendidikan Fisika, dan Auditor Internal UIN Bandung). Kegiatan di Jakarta sejak 2001 sampai sekarang dilewati berbagai aktivitas: Konsultan Nasional USAID Prioritas, Konsultan USAID SMART Lab, Tim Pokja di Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren,  Pokja SPAN  UM PTKIN,  Pokja Kompetisi Sains Madrasah, Pokja Seleksi Nasional MAN IC, dan Pokja AKSI Kementerian Agama ( sampai sekarang)

Saat ini, saya merasa Buya dan Ummi bagai sinar Polikromatik yang dapat memperkaya hati, semangat dalam berjuang dan pribadi yang ingin selalu bermanfaat (meskipun sedih belum dapat berkiprah dan membantu Pondok Pesantren Al-Basyariyah) sehingga menghasilkan berbagai warna kehidupan yang indah, bermakna dan berbarokah. 

Namun secara pribadi sangat merasa bersyukur sempat belajar di PP. Al-Basyariyah. Ada dua hal yang saat ini saya harus bersyukur, pertama Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk mendapatkan jabatan fungsional tertinggi pada perguruan tinggi sebagai Guru Besar (Profesor) pada bidang keahlian Pendidikan Fisika oleh Rektor UIN Bandung, dan kedua sampai saat ini saya masih merasa ada di PP Al-Basyariyah, karena selalu didampingi oleh salah seorang alumni santriwati PP Al-Basyariyah. Karena ia selalu setia mendampingi dalam seluruh kehidupan saya  (sampai saat ini lebih dari 30 tahun), yaitu Hj Imas Masriah (alumni Madrasah Aliyah Angkatan Pertama).  Semoga Allah Swt. memberikan barokah dan ridha-Nya. Aamiin!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun