Dalam ilmu psikologi pendidikan, teman memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan seorang anak, mulai dari proses perkembangan kognitif, proses pengembangan ketrampilan sosial, rasa emosional, dan proses pembentukan karakternya. Dalam hal tersebut sebagian besar banyak yang disebabkan oleh teman sebayanya. Berinteraksi dengan teman memang dapat memberikan dukungan pada seseorang, karena hal tersebut juga termasuk dalam proses pengembangan ketrampilan sosialnya. Akan tetapi hal tersebut juga memerlukan perhatian khusus bagi para orang tua atau guru, guna mengoptimalkan proses pembentukan karakter pada seorang anak terutama pada masa kanak-kanak awal.Â
- Pengaruh terhadap perkembangan kognitif dan sosialnya
Berinteraksi dengan teman sebaya dapat membantu proses perkembangan kognitif dan sosialnya. Anak akan berbaur dengan teman-temannya yang memiliki ide dan perilaku yang berbeda-beda. Ketika bermain bersama, mereka secara tidak langsung akan mengalami permasalahan-permasalahan kecil, seperti mainan puzzle, bongkar pasang, yang dimana permainan tersebut mendorong seorang anak untuk berfikir. Sehingga ketika dilakukan bersama temannya akan membuat mereka secara spontan berdiakusi atau berkerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya. Contoh lain dalam bermain peran, anak masa kanak-kanak awal cenderung menyukai hal-hal yang berbau drama. Seperti bermain dokter-dokteran, rumah-rumahan, dan lainnya yang dimana hal tersebut secara tidak langsung membuat mereka berimajinasi dan pemikiran simbolisnya.Â
- pengaruh terhadap perkembangan sosialnyaÂ
Pada masa kanak-kanak awal, bermain juga dapat membantu seorang anak belajar aturan sosial. (1) Belajar aturan sosial, anak belajar berbagi atau bergantian mainan, berkompromi atau saling mempunyai kesepakatan dalam bermain, dan aturan sosial lainnya dari permainan pada usianya. Hal tersebut merupakan hal dasar dalam memahami norma sosial diluar ketentuan orang tuanya. (2) Pengembang empati, ketika anak berinteraksi dengan teman sebayanya, ia akan menghadapi watak atau sifat emosional dari teman sebayanya, sehingga ketika terdapat konflik ia akan mulai muncul empatinya, ia akan mempertimbangkan perasaannya terhadap temannya. Hal tersebut merupakan fondasi dari empati. (3) Komunikasi dan berbahasa, ketika seorang anak berinteraksi dengan teman sebayanya secara tidak langsung anak akan belajar dalam mengelola bahasanya, perkataanya, menuangkan ide-idenya, dan juga bernegosiasi dengan temannya tentang pengalaman mereka masing-masing.Â
Bagi anak usia dini atau masa kanak-kanak awal, pertemanan merupakan hal yang sangat penting dalam proses perkembangan pada masa usianya. Anak akan belajar tentang dunianya yang dimana hal tersebut nantinya juga akan membantu memudahkan mereka untuk kedepannya. Tentunya dalam bermasyarakat. Akan tetapi peran guru dan orang tua juga sangat penting dalam proses perkembangannya, yakni dengan membantu mengarahkan, memfasilitasi, dan memberikan ruang bagi anak-anak dalam kegiatannya belajar dan bermainnya dan dapat memastikan proses perkembangannya berjalan secara optimal.Â
Tunggu informasi pembelajaran selanjutnya ya, masih mengenai materi proses perkembangan pada masa kanak-kanak awal ini, ini adalah bagian satu dari materi, dan masih ada informasi lanjutan dari poin-poin yang udah ada di atas. Stay tuned
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI