Pernahkah Anda membayangkan membalik rutinitas belajar? Inilah esensi dari model Flipped Classroom---sebuah inovasi pedagogis yang mengubah pembelajaran tradisional.
Alih-alih mendengarkan ceramah di kelas dan mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) di rumah, model ini justru membalikkan prosesnya. Siswa mendapatkan materi pengantar, sering kali dalam bentuk video atau sumber daring, untuk dipelajari sebelum masuk kelas.
Apa untungnya? Waktu di kelas pun bertransformasi menjadi sesi yang dinamis dan interaktif. Guru tidak lagi menghabiskan waktu untuk ceramah dasar, melainkan berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa. Waktu ini digunakan untuk diskusi mendalam, kegiatan pemecahan masalah (problem-solving), proyek kelompok, dan aplikasi konsep.
Model ini mendorong belajar mandiri dan memungkinkan siswa menguasai materi sesuai kecepatan mereka. Bagi guru, ini memberi kesempatan untuk memberikan pendekatan yang lebih personal dan segera mengidentifikasi siswa yang membutuhkan bantuan ekstra. Hasilnya, siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga mencapai pemahaman yang lebih dalam dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.Â
Berikut contoh penerapannya untuk kelas Mikrobiologi:
A. Desain Pra-Kelas (Online)
Guru membuat sumber daya kursus SPOC (small private online course), termasuk video penjelasan (sekitar 12 menit) tentang morfologi mikroba, karakteristik, dan mekanisme patogenik, serta bahan elektronik (seperti e-learning materials dan bahan bacaan).
-
Video, e-courseware, dan materi lain diunggah ke platform SPOC bersama dengan soal tes online untuk menguji penguasaan dasar siswa.
-
Diberikan pertanyaan terbuka (misalnya, kaitan patogenisitas bakteri dengan gaya hidup modern) untuk memandu siswa berpikir mendalam. Guru memantau kemajuan belajar  online siswa dan memberikan bimbingan.
B. Desain Dalam-Kelas (Offline)