Mohon tunggu...
Endah Dwi Ayudhistira
Endah Dwi Ayudhistira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris FBIK Univesitas Islam Sultan Agung

was looking for the lost rainbow

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Miris, Tapi Beginilah Keadaannya

29 November 2021   21:30 Diperbarui: 29 November 2021   21:31 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan sebagai landasan kehidupan harus dibangun sebaik mungkin. Secara umum pendidikan adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan yang dilakukan oleh individu secara turun temurun. Dengan pendidikan setiap individu dapat meningkatkan kecerdasan, akhlak mulia, budi pekerti dan keterampilannya yang berguna bagi dirinya dan masyarakat luas.

Pendidikan itu sendiri bertujuan untuk mengembangkan potensi diri setiap individu untuk menjadi lebih baik. Dengan pendidikan pula kita dapat mengetahuai banyak hal yang sebelumnya tidak kita ketahui dan juga dapat membentuk karakter serta kepribadian yang lebih baik untuk menyiapkan masa depan yang lebih cerah dan lebih layak.

Namun pada saat ini sangat disayangkan sekali bahwa masih banyak generasi muda di Indonesia yang belum mendapat pendidikan yang layak. Mulai dari yang tidak terfasilitasi karena alasan ekonomi sampai yang putus sekolah karena linkungan pergaulan. Apalagi pada masa pandemi seperti ini angka putus sekolah di Indonesia mengalami peningkatan.

Ada beberapa faktor penyebab anak putus sekolah, faktor yang paling banyak terjadi yaitu karena faktor ekonomi. Dalam masa pandemi seperti ini banyak anak yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, ada yang lulus SMP langsung bekerja, ada pula anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar putus sekolah dikarenakan membantu orang tua nya mencari uang agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Bahkan ada orang tua yang tega menyuruh anaknya untuk mengamen atau mengemis di pinggir jalan. Hal itu jelas sekali tidak sesuai terhadap nilai-nilai keadilan yang terkandung dalam pancasila. 

Dimana seharusnya anak-anak itu masih bermain dengan teman-temannya dan menuntut ilmu di bangku sekolah namun dipaksa dewasa oleh keadaan. 

Dalam UU sisdiknas pun telah di jelaskan bahwa wajib belajar anak-anak di Indonesia minimal adalah 12 tahun. 

Dalam hal ini pemerintah memiliki peran yang penting untuk mengurangi angka putus sekolah yang disebabkan oleh faktor ekonomi.

Faktor selanjutnya disebabkan karena lingkungan yang tidak mendukung. Kebanyakan anak yang lulus Sekolah Menengah Atas tidak melanjutkan pendidikannya karena lingkungan yang tidak mendukung. 

Masyarakat beranggapan bahwa kenapa harus sekolah tinggi tinggi kalau akhirnya saja sulit untuk mendapatkan pekerjaan, lebih baik bekerja lebih awal walaupun hanya sebagai buruh pabrik asalkan memiliki pekerjaan. 

Masyarakat tidak tahu pentingnya pendidikan itu untuk masa depan yang lebih cerah. Dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi kita bisa mengembangkan diri kita, mengeksplor diri kita lebih dalam, memiliki pengalaman bersosialisasi dan juga menambah relasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun