Mohon tunggu...
Yusril mahendra Adam
Yusril mahendra Adam Mohon Tunggu... Pramugara - Wirasuwasta

Berkarya tanpa merugikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghargai Perbedaan

2 April 2023   16:33 Diperbarui: 2 April 2023   16:38 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersumber dari pixels

Tania adalah siswi baru di sebuah sekolah internasional yang terkenal di kota tersebut. Ia sangat senang bisa bersekolah di tempat yang berbeda dengan sekolah sebelumnya. Namun, Tania merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Di sekolah barunya, Tania menemukan banyak teman baru dari berbagai negara. Ia merasa senang bisa belajar tentang budaya dan bahasa mereka. Namun, ada beberapa teman sekelasnya yang mengolok-olok cara berbicara Tania yang masih terdengar kental dengan aksen daerahnya.

Awalnya, Tania tidak mempermasalahkan hal tersebut dan mencoba untuk memperbaiki caranya berbicara agar lebih mirip dengan teman-temannya. Namun, semakin lama Tania merasa semakin sulit untuk menghilangkan aksennya dan terus menjadi bahan olok-olokan di kelasnya.

Suatu hari, saat sedang mengerjakan tugas kelompok, Tania dan teman-temannya mendiskusikan tentang perbedaan budaya dan bahasa mereka. Tania mulai merasa tidak nyaman ketika teman-temannya mengejek aksennya dan berkomentar negatif tentang cara bicaranya.

Tania mencoba untuk menjelaskan bahwa setiap orang memiliki cara berbicara yang berbeda-beda dan tidak ada yang salah atau benar. Namun, teman-temannya masih tidak mengerti dan tetap mengolok-olok Tania.

Tania merasa sedih dan frustasi dengan situasi tersebut. Ia merasa bahwa teman-temannya tidak menghargai perbedaan dan kurang sensitif terhadap perasaannya. Tania kemudian memutuskan untuk mengajukan keluhan ke guru bahasa Inggrisnya.

Guru bahasa Inggris Tania sangat mendukung dan memahami situasi yang dialami oleh Tania. Ia mengadakan diskusi kelas tentang pentingnya menghargai perbedaan budaya dan bahasa. Guru tersebut juga meminta maaf atas sikap teman-teman sekelas Tania dan meminta mereka untuk lebih sensitif terhadap perbedaan.

Setelah diskusi tersebut, teman-teman sekelas Tania mulai memahami pentingnya menghargai perbedaan dan lebih sensitif terhadap perasaan Tania. Mereka juga meminta maaf dan mencoba untuk mendukung Tania dalam setiap hal.

Tania merasa sangat terbantu dengan dukungan dari guru dan teman-temannya. Ia belajar bahwa setiap orang memiliki perbedaan dan itu adalah sesuatu yang harus dihargai. Tania juga belajar bahwa ia tidak perlu merubah dirinya sendiri hanya untuk disukai oleh orang lain, tetapi tetap menjadi dirinya sendiri dengan bangga.

Tania menjadi lebih percaya diri dan nyaman dengan dirinya sendiri setelah mengalami situasi tersebut. Ia juga menjadi lebih terbuka dan menghargai perbedaan di sekitarnya. Sekarang, Tania memiliki banyak teman di sekolah barunya dan merasa senang bisa belajar tentang berbagai budaya dan bahasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun