Mohon tunggu...
Elesia
Elesia Mohon Tunggu... Administrasi - I'm a writer

Penulis CERPEN ANAK Penulis PUISI

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Perlukah Presiden Jago Berdebat?

1 April 2019   09:08 Diperbarui: 1 April 2019   09:11 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Banyak tulisan dan komentar yang menyebut Pak Jokowi kalah debat dikarenakan sikapnya yang tenang serta suaranya yang tak tegas. Dari segala sisi, dan banyak teori, kekalahan debat itu menyimpulkan Pak Jokowi tidak pantas jadi presiden. Kekalahan debat itu juga memprediksi bahwa Prabowo sudah diambang kemenangan. Benarkah demikian?

Bagi saya, pintar berbicara, berdebat, atau berpidato bukanlah ukuran pantas tidaknya seseorang menjadi presiden. Di negeri ini banyak yang pintar bicara atau berdebat. 

Kalau gak percaya, lihat saja di salah satu tv swasta setiap malam selasa. Atau kalau tidak sudi, tonton saja di Youtube. Banyak orang yang pintar berdebat. 

Mereka aja jadi presiden kalau ukurannya memang demikian. Kalau kurang, pergilah sesekali ke Lapo, saksikanlah orang Batak berdebat mulai dari isu politik, dapur, pertanian, penyanyi, sampai agama. 

Teori-teorinya pun bagus. Dari segala ilmuwan dikutip -- padahal jarang baca buku. Gimana? Mereka aja jadi presiden, yak?

Apalagi tak banyak orang yang mengubah piihannya karena hasil debat itu. Banyak yang pandai bicara dan berdebat, tetapi tak bisa bekerja. Saya rasa sudah banyak pepatah untuk menyebut orang-orang seperti ini. 

Kenapa kita tak belajar dari itu semua? Sebab kebencian yang menggerakkan kita. Pemilih prabowo benci Jokowi, pendukung Jokowi benci pemiih Prabowo yang suka menghakimi orang. 

Pemilih Prabowo benci Jokowi karena pendukungnya banyak menyerang kelompoknya. Pendukung Jokowi benci pemilih Prabowo karena menyerang pribadi Jokowi. Gitu aja terus sampai negara api menyerang, dan kita hanya bisa menyesali waktu-waktu yang habis untuk berdebat.

Sejak awal saya tidak setuju ada debat untuk pemilihan presiden. Menghabiskan duit rakyat, dan menambah keributan. Lihat saja setelah debat, jagad dunia maya kita dipenuhi sampah persepsi, yang hanya bersumber dari kebencian. 

Apakah tulisan ini bersumber dari kebencian?

Oh tidak! Saya menulis ini bukan karena benci Pak Prabowo. Melainkan karena mencintai negeri ini dan Pak Jokowi. Menurut saya, negeri kita harus segera move on dari perdebatan seputar pilpres. Debat tidak penting. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun