Hubungan politik dan ekonomi sangat baik. Karena itu Presiden Rusia Vladimir Putin, tidak segan-segan berinteraksi dengan Erdogan. Inilah yang tidak bisa dilakukan oleh negara Barat, yang menjadi sekutu dari Amerika Serikat.Â
3. Ukraina Bukan Musuh Turki
Di sisi lain, Turki juga memiliki hubungan yang cukup baik dengan Ukraina. Selama ini kedua negara tidak pernah terlibat dalam perselisihan. Ukraina adalah salah satu pemasok gandum yang dibutuhkan Turki.Â
Ukraina butuh perdamaian agar bisa kembali membangun perekonomian. Perang telah membuat negara ini menjadi bangkrut. Rakyat Ukraina terpaksa menderita, kehilangan harta benda dan mata pencaharian.Â
4. Ukraina Menjadi Beban AS
Trump menganggap bahwa Ukraina telah menjadi beban Amerika Serikat. Padahal di bawah pemerintahannya, dia melakukan banyak efisiensi anggaran. Ukraina bukan prioritas utama AS, maka sebaiknya diupayakan agar bisa mandiri.Â
Jelas Trump sudah bosan dengan rengekan Zelensky yang selalu minta bantuan materi ke gedung putih. Pertemuan terakhir antara Zelensky dan Trump justru menciptakan ketegangan tersendiri.Â
5. Turki Ingin AS Lebih LunakÂ
Dengan menyetujui untuk menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina, Turki berusaha agar AS lebih lunak terhadap Turki dan Timur Tengah. Ini penting untuk menstabilkan kembali perekonomian dunia.
Sebagaimana diketahui, Turki dilanda inflasi yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh gonjang-ganjing politik yang diakibatkan perang dingin dua negara adidaya, yaitu Cina dan Amerika Serikat. Sejauh ini Trump yang terus melakukan akrobat politik. Untuk menjinakkan Trump, satu persatu persoalan harus diselesaikan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI