Pernahkah kamu menganiaya kucing? Semoga tidak ya. Saya sedih jika ada orang yang begitu kejam menyiksa kucing, meskipun itu kucing liar. Padahal mereka tidak bersalah, hanya sekedar meminta sedikit makanan sisa untuk pengisi perutnya yang lapar.Â
Saya penyayang kucing dan memelihara beberapa ekor kucing di rumah. Ada kucing ras dan kucing kampung atau lokal. Kucing kampung ini asalnya adalah bayi kucing yang dibuang orang di rumah kosong. Karena kasihan, saya rawat hingga besar.Â
Seringkali orang mengatakan, buat apa memelihara kucing kampung. Bahkan kakak saya sendiri menyarankan agar dibuang lagi. Oh, hei ternyata mereka lupa bahwa kucing bukan benda mati. Mereka adalah makhluk hidup seperti kita, memiliki naluri dan perasaan.Â
Kucing dan binatang-binatang lain adalah makhluk ciptaan Tuhan. Begitu pula tanaman, serta semua yang ada di sekitar kita. Kalau saya menyakiti mereka, saya malu kepada sang Pencipta.Â
Selain itu saya tahu betul bahwa kucing-kucing itu memiliki perasaan yang mendalam terhadap orang yang berbuat baik dan sering memberi makan mereka. Apalagi kucing yang sudah dipelihara di rumah, mereka sangat menyayangi pemiliknya.
Tahukah kamu bahwa kucing yang biasa dipelihara, lalu tiba-tiba dibuang? Mereka akan sedih dan stres hingga mengakibatkan kematian. Coba bayangkan jika hal itu terjadi pada kita, dibuang oleh keluarga sehingga terlantar, tidak bisa makan.Â
Karena itu saya tak habis pikir dengan orang yang tega membuang kucing. Terutama jika kucing-kucing itu masih bayi, mereka masih membutuhkan susu induknya. Bayi-bayi kucing itu sulit bertahan di luar, dan kemudian mati.Â
Banyak orang yang mempertanyakan, apa gunanya memelihara kucing. Mereka hanya menghabiskan uang, untuk membeli pakan dan pasir yang semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan mereka. Ya, saya akui bahwa mereka membuat kantong saya menjadi bolong. Tapi hal itu tidak berarti dibandingkan arti kehadiran mereka. Mau tahu?