Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Drs. Cornelis MH: Pemersatu Dayak untuk NKRI

31 Maret 2022   22:15 Diperbarui: 1 April 2022   13:21 1986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biografi Drs Cornelis MH (dok.pri)

Pada umumnya orang mengetahui pemimpin yang berasal dari suku Jawa, tetapi tidak banyak yang mengenal ketokohan dari suku lain. Misalnya kiprah seorang Dayak yang justru telah berbuat banyak untuk bangsa dan negara, seperti halnya Drs. Cornelis MH. 

Dia terlahir untuk menjadi pemimpin. Jejaknya terlihat semenjak lulus S1 Ilmu Pemerintahan di Universitas Brawijaya Malang. Menapak karir mulai dari bawah, sebagai staf kecamatan, loncat menjadi camat, bupati hingga Gubernur Kalimantan Barat dua periode. 

Bahkan sepak terjangnya di organisasi, Cornelis MH juga memperlihatkan kepemimpinannya. Ia menorehkan jejak di AMPI, partai Golkar, lalu berlabuh di PDIP. Karena itu tak heran jika kemudian dia menjadi anggota DPR dengan suara laki-laki terbanyak, menyingkirkan nama-nama yang sudah terkenal. 

Namun bukan itu yang ingin ditekankan oleh R. Masri Sareb Putra MA yang menulis buku biografi Drs Cornelis MH setebal 410 halaman ini. Buku ini menguraikan  bagaimana karakter seorang dayak yang mengabdikan diri kepada negara. 

Sebagai Presiden Dayak atau Ketua Majelis Adat Dayak nasional, Cornelis telah mempersatukan suku Dayak untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Suku-suku yang ada di Indonesia adalah tiang-tiang penyangga. Kalau tiang ini rapuh, maka rumah bisa rubuh. Di bawah kepemimpinan Drs Cornelis MH, "Dayak Satu Komando" mendukung dan menjaga NKRI, memotivasi suku Dayak untuk mengikuti langkahnya.

Pengabdian Cornelis kepada negara adalah seumur hidup. Ia tidak berhenti pada satu titik. Sebagai orang Dayak, ia terus melangkah dengan berani untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Sesuai dengan motto yang dipegangnya, "Jika berani jangan takut-takut, Jika takut jangan berani-berani". 

Buku yang diterbitkan Lembaga Literasi Dayak ini patut dijadikan referensi bagi setiap putra bangsa dari berbagai suku di Indonesia. Berawal dari hal kecil untuk kemudian melakukan sesuatu yang besar. Sebuah inspirasi untuk bersama membangun negeri. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun