Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Teman Japri Minta Bantuan? Kenali Tanda Dia Bukan Hacker

9 Juni 2021   20:44 Diperbarui: 9 Juni 2021   21:01 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi WA (ss.dok.pri)

Semakin banyak penipu yang berhasil mengambil alih akun media sosial seseorang. Mereka kemudian menggunakan akun tersebut untuk minta bantuan keuangan. Ada yang langsung percaya dan mengirim sejumlah uang, tapi ternyata akun tersebut di-hack.

Akibatnya, para penipu berhasil menguras uang dari teman-teman si empunya akun. Setelah itu mereka akan menutup akun dan mencari sasaran lain. Orang yang terkena tipu sangat marah dan menyesal karena tidak berhati-hati.

Karena kasus seperti ini semakin meningkat, orang-orang menjadi mudah curiga terhadap teman yang meminta bantuan. Sebagian tidak peduli jika ada teman yang japri minta bantuan, diam saja tanpa membalas. Bahkan ada yang justru menyebarkan bahwa teman itu sedang di-hack.

Bagaimana jika yang meminta bantuan adalah teman yang betul-betul dalam kesulitan? Dia pasti putus asa dan stres karena tidak ada yang mau menolong. Saya tahu bagaimana rasanya ketika membuka donasi untuk anak yatim. Ada yang tidak merespon, dan ada yang menuduh saya adalah penipu.

Maka, kita harus bersikap bijaksana. Tidak terburu-buru menaruh curiga bahwa teman yang japri tersebut adalah penipu. Lebih baik kita melakukan cek dan ricek dahulu agar tidak membuat kecewa teman yang benar-benar membutuhkan bantuan.

Ada beberapa hal yang bisa kita jadikan patokan bahwa yang japri bukan penipu.

1. Gaya bahasa. Kalau teman tersebut sering berkomunikasi, tentu kita akan tahu gaya bahasa dia. Cara dia bertutur, dalam tulisan maupun ucapan, kita pasti mengenalinya.

Kalau cara dia menyampaikan permintaan bantuan tidak seperti biasanya, bolehlah kita menaruh curiga. Pancing saja dengan hal pribadi yang hanya diketahui kalian berdua. Jika penipu tentu tidak bisa menjawab.

2. Aktivitas di grup. Kalau teman tersebut berada di grup komunitas yang sama, perhatikan apakah dia aktif atau tidak. Kalau aktif, berarti dia masih memegang akun yang asli.

Apalagi dalam grup ada pembicaraan dan pembahasan yang hanya diketahui oleh anggota grup. Misalnya tentang tema penulisan di komunitas penulis. Seorang penipu tidak akan bisa mengikuti pembicaraan di grup.

3. Lihat akun dia di beberapa media sosial lainnya. Misalnya Facebook, Instagram dan Twitter. Kalau dia masih aktif membuat status, berarti akun itu tidak di-hack. Sebab, Facebook, Instagram dan WA adalah satu paket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun