Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Adakah Guru Zaman Sekarang Suka Mendongeng?

26 November 2019   19:37 Diperbarui: 26 November 2019   19:43 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendiknas di Perpustakaan Nasional (dok.kompas.com)

Mas Menteri Pendidikan Nasional, Nadiem Makarim mengingatkan pentingnya  orang tua mendongeng untuk anak-anak. Hal ini diungkapkan pada peringatan Hari Mendongeng Nasional di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat. 

Namun sebetulnya, mendongeng tidak terbatas hanya dilakukan oleh orang tua, tetapi juga dapat dilakukan guru. Orang tua mendongeng di rumah, sedangkan guru mendongeng di kelas.

Saya masih teringat saat SMP ketika memiliki seorang guru seni yang menarik. Teman-teman semua juga menyukainya, mereka selalu senang jika pelajaran seni rupa tiba.

Pak Guru, yang bertubuh agak tambun, sangat ramah dan senang menyapa murid-murid, sehingga mereka merasa akrab dengannya. Pelajaran yang dia bawakan menjadi pelajaran favorit di sekolah kami.

Walaupun dia adalah guru seni rupa, ia mengajarkan banyak hal. Pak Guru termasuk orang serba bisa, menguasai seni musik, tari, melukis dsb. Dan dia tidak pernah mencela kekurangan murid, tetapi mendorong kelebihan yang ada pada masing-masing anak.

Setiap minggu, pelajaran berganti-ganti sehingga tidak membosankan bagi kami. Kalau minggu ini  pelajaran musik atau menyanyi, minggu depan pelajaran menggambar dan seterusnya.

Sebulan sekali, Pak Guru menceritakan sebuah dongeng yang dihapalnya luar kepala. Dia pandai bercerita, sambil menirukan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Bahkan ia begitu lihai menggambarkan suasana yang membuat kami terhanyut dalam cerita itu.

Memang masa SMP murid-murid sudah berusia remaja, tapi bukan berarti tidak menyukai cerita dongeng. Apalagi jika dibawakan dengan sangat menarik oleh sang guru.

Sampai sekarang saya masih teringat cerita tentang Aladin versi guru saya. Atau berbagai cerita dongeng lainnya. Semua saya kenang dengan baik.

Mungkin karena pengaruh guru tersebut, saya menjadi bertambah senang membaca dan menulis. Dia adalah salah satu yang mendorong saya untuk suatu saat bisa berkarya melalui tulisan.

Di zaman sekarang, saya bertanya-tanya sendiri, masih adakah Guru yang suka mendongeng? Jika tidak, maka mereka harus diarahkan agar mau melakukan hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun